3. S1NYAL-Y.
Agar
sinyal-warna dapat ditampilkan oleh penerima-TV monokrom (sebagai hitam-putih),
maka pemancar
TV-warna perlu memancarkan sinyal-luminansi (sinyal kecerahan). Sinyal
luminansi
dinyatakan dengan Y; tegangan dari sinyal ini kita nyatakan saja dengan VY.
Sinyal ini
dapat diperoleh dengan jalan menjumlahkan ke-tiga2 sinyal-warna -merah, hijau,
biru- secara yang dikemukakan dalam Gambar.3.
Jadi tegangan
sinyal-luminansi VY ada setinggi:
VY = 0.3.VM +
0,59 VH + 0,11.VB ( 1a )
Lazimnya
persamaan itu ditulis sebagai:
Y = 0,3.M +
0,59.H + 0,11.B ( 1b )
GAMBAR 3
KESIMPULAN: Jikalau tegangan yang dihasilkan oleh kamera
merah dikalikan de
ngan 0,3;
tegangan yang dihasilkan oleh kamera hijau dikalikan dengan
0,59; tegangan
yang dihasilkan kamera biru dikalikan 0,11; kemudian ke-tiga2 hasilkali itu
dijumlahkan, maka penerima TV-hitam-putih akan menampilkan gambar yang
berpadanan dengan
kecerahan
gambar yang ada di stasion-pemancar.
CONTOH 1:
Diketahui: Di stasion-pemancar ada adegan yang -ditatap dari kiri ke kanan-
terdiri dari jalur2 hijau, merah dan biru, Gambar 4.
Kamera2
mengeluarkan tegangan 1 Volt, apabila ia melihat warna.
Ditanyakan:
bagaimanakah tingkahnya sinyal-luminansi selama pekerjaan penelusuran?
Jawab:
Tegangan2 yang dikeluarkan kamera adalah sebagai berikut:
TABEL
Jikalau hasil
tabel di atas kita lukiskan dalam grafik, maka diperolehlah Gambar 4.
GAMBAR 4
Gambar 4: Jalur
jalur warna dan padanan bentuk-2 tegangannya yang berlaku dalam CONTOH 1, diatas.
CONTOH 2: Diketahui:
- Selama penelusuran di stasiun-pemancar dijumpai bidang putih. Kamera
mengeluarkan tegangan minimum 1 Volt.
Ditanyakan:
Tegangan sinyal-luminansi.
Jawab: Putih
terdiri dari merah, hijau dan biru dalam jumlah yang seimbang.
Karena itu
ketiga-tiga kamera akan secara total mengeluarkan tegangan 1 Volt. Karena itu
tegangan sinyal-luminansi ada:
VY = 0,3.M +
0,59.H + 0,11.B
= 0,3 + 0,59 + 0,11
= 1 Volt.
CATATAN:
Sinyal-Y dimodulasikan kepada sinyal-pembawa-gambar dengan cara seperti yang
dilakukan pada sistem-TV-hitam-putih.
4. SINYAL
SELISIH-WARNA
(Color-difference
signal )
Senapan-elektron
di dalam tabung gambar-warna perlu dikemudikan dengan tegangan2
yang berasal
dari kamera merah, kamera hijau dan kamera biru. Kalau tidak demikian, maka
tidaklah akan tampil gambar warna yang warnanya sama dengan adegan yang ada di
stasion-pemancar.
Jadi sinyal2 kemudi
yang diperlukan oleh tabung gambar-warna adalah M, H dan B.
Jikalau
sekiranya di stasiun-pemancar dilakukan pemodulasian dengan M, H dan B, maka
dalam penerima
pun sesudah dideteksi akan terdapat pula M, H dan B. Sinyal2 M, H dan
B ini akan
dapat mengemudikan senapan2 elektron.
Namun pemancar TV
warna juga memancarkan sinyal Y (guna keperluan penerima TV monokrom). Karena
itu cukuplah sekarang hanya ada 2 sinyal-warna lagi saja yang perlu
dipancarkan. Maka H tidaklah dipancarkan, sebab dari Y , M dan B yang diterima,
si-penerima-TV-warna akan dapat menjabarkan sendiri akan H yang ada di
pemancar. Jadi penerima-TV-warna
harus dapat
menentukan (mereproduksi) H dengan jalan hitungan.
CONTOH:
Penerima-TV menangkap informasi yang terdiri dari:
Y = 0,8V; M =
1V; B = 0,5V
Berapakah harga
H?
Jawab: Dengan
menerapkan persamaan (1b):
Y = 0,3M +
0,59H + 0,11B diketemukanlah:
0,8 = 0,3.1 +
0,59.H + 0,11 . 0,5.
Jadi: H = 0,76
Volt
M dan B tidak
dipancarkan sebagai sinyal-M dan sinyal-B. Pemancar mengolah
tegangan-tegangan-sinyal (M-Y) dan (B-Y). Sinyal2 inilah yang dimodulasikan
pada gelombang-pembawa dan dipancarkan.
(M-Y) dinamai
sinyal seiisih-merah;
(B-Y) dinamai
sinyal selisih-biru.
Jadi penerima
menerima sinyal2 Y, (M-Y) dan (B-Y). Dengan memanfaatkan sinyal2 itu
penerima harus
dapat membentuk dan mereproduksi M, H dan B. Dalam pekerjaan pengolahan
ini
terjangkitlah (H-Y). Sinyal ini dinamai sinyal seiisih-hijau.
5. CARA
MEMBENTUK SINYAL2 SELISIH WARNA DALAM PEMANCAR
Sudah
dikemukakan dalam Paragraf di atas, bahwa pemancar memancarkan sinyal2 Y, (B-Y)
dan (M-Y).
Namun sinyal2 (B-Y) dan (M -Y) dipancarkan setelah terlebih dulu dilemahkan.
Pelemahan ini bertujuan untuk menghindari pengemudian-lebih.
Sinyal (B-Y)
yang sudah dilemahkan kita sebut saja sinyal-U; sinyal (M-Y) yang sudah
dilemahkan kita namai sinyal-V. Berlakulah:
V = 0,877 (M-Y)
( 2a )
U = 0,493 (B-Y)
( 2b )
Si penerima
perlu mengembalikan sinyal2 V dan sinyal U tersebut pada taraf aslinya,
sebelum
ditampakkan di layar gambar.
Gambar 5
mengemukakan azas cara2-nya membentuk sinyal-Y, U dan V dalam pemancar.
(a) Sinyal2
yang dihasilkan kamera2 diumpankan kepada suatu rangkaian matriks.
(b) Dalam
matriks itu sinyal-Y dibentuk untuk memenuhi persamaan Y=0,3M+0,59H+0,11B
dengan cara
seperti yang dikemukakan dalam Gambar 3.
(c) Sinyal-Y
juga diumpankan kepada sebuah pemutar-fasa, sehingga diperoleh -Y.
(d) Sinyal -Y
diumpankan kepada 2 rangkaian-jumlah.
GAMBAR 5
Gambar 5: Cara
membentuk sinyal Y, U dan V dalam pemancar.
Satu
rangkaian-jumlah dimasuki M dan -Y; hasilnya (M -Y). Rangkaian-jumlah yang lain
dimasuki -Y dan B; hasilnya (B-Y).
(e) Sinyal2
(M-Y) tlan (B-Y) dimasukkan ke pelemah. Hasilnya: V = 0,877 (M-Y) dan
U =0,493 (
B-Y).
CONTOH (1):
Diketahui: Kamera2 pemancar menghasilkan tegangan2 berikut:
M = 1V; H =
0,7V; B = 0,2V.
Ditanyakan:
Kuat-sinyal Y, U dan V.
Jawab: Y = 0,3M
+ 0,59H + 0,11B
= 0,3.1V + 0,59.0,7V +
0,11.0,2V = 0,725 Volt.
U = 0,493 (B-
Y)
= 0,493 (0,2 - 0,725) = -0,259 Volt.
V = 0,877 (M-
Y)
= 0,877 (1 - 0,725) = 0,241 Volt.
(2) Diketabui:
Kamera2 dalam pemancar sedang menelusuri kuning jenuh.
Kamera2 dapat
mengeluarkan tegangan2 maksimum 1 Volt.
Ditanyakan:
Sinyal Y, U dan V yang dipancarkan.
Jawab: Kuning
jenuh dibentuk oleh hijau jenuh dan merah jenuh. Jadi kamera2 mengeluarkan:
M = 1V; H = 1V;
B = 0V.
Y = 0,3M +
0,59H + 0,11B = 0,89 Volt.
V = 0,877 (M-Y)
= 0,0965 Volt.
U = 0,493 (B-Y)
= -0,439 Volt.