MODULATOR SINYAL VIDEO WARNA
Gambar-9: Spektrum-video yang ditempati pemancar-TV hitam-putih.
Informasi-warna terselinap di dalam sinyal-video. Karena itu di layargambar TV-hitam putih, informasi-warna itu akan juga muncul sebagai sinyal-cerah (sinyal-luminansi). Hal ini tidak kita kehandaki. Guna mengecilkan gangguan yang diterbitkan oleh sinyal nada-warna, maka dilakukanlah usaha2 berikut:
(a) Membatasi lebar-jalur-nya informasi-warna seperti yang dilukiskan di Gambar-10. Lebar-jalur di atas dan di bawah gelombang-pembawa-warna tidaklah simetrik.
Jalur-samping-atas perlu ditindas sebagian, supaya tidak mengganggu sinyal-bunyi.
Gambar-10: Spektrum-video dari pemancar-TV-warna.
Pembatasan lebar-jalur itu tidak berpengaruh kepada pe-reproduksi-an warna. (Mata kita tidak mengindera cacat-warna yang ditimbulkan).
(b) Gelombang-pembawa-warna tidak dipancarkan; karena itu spektrum ygng ditempati sinyal-warna berbentuk seperti Gambar-10.Jarak antara kelompok2 getarran adalah juga 15 625 Hz.
Sinyal-video yang ada di penerima diganggu hanya oleh sinyal nada-warna F (yaitu jalur2-samping-nya gelombang-pembawa-warna).
Dalam penerima-TV-warna -dalam bagian-warna- sinyal-pembawa-warna dimunculkan kembali. Supaya pemunculan gelombang-pembawa ini tidak salah fasanya, maka selama berlangsungnya selasar-belakang (back porch) daripada denyut-sinkroninasi dipancarkanlah sinyal-sinkronisasi yang disebut sinyal-ledakan (burst signal) setinggi 4,43MHz, lihat Gambar-11.
Oleh sinyal-ledakan ini maka osilator yang ada di bagian-warna (dalam penerima) disinkronkan*).
(c) Gelombang-pembawa-warna ditetapkan setinggi 283.75 kali frekwensi-garis plus 25Hz. Ini guna mencegah terganggunya mata oleh raster yang ada di penerimaTV-hitam-putih. ( Raster hitam-putih ini terganggu oleh sinyal nada-warna. Guna memperkecil gangguan, dipilihlah gelombang-pembawa-warna yang setinggi itu).
Gambar-11: Sinyal-ledakan (burst signal).
Dipancarkan selama berlangsungnya selasar-belakang (back porch) daripada denyut-sinkronisasi.
Dari hal2 yang dikemukakan di atas, kita dapat menarik KESIMPULAN:
(1) Sinyal-Y mengandung sinyal-nada-warna (sinyal-krominansi).
(2) Sinyal nada-warna mengandung frekwensi-video tinggi2.
(3) Jikalau tak-ada sinyalV dan tak-ada sinyal-U, maka tak-ada pula sinyal nada-warna; jadi
tidak ada gangguan.
(4) Gangguan yang diterbitkan oleh sinyal nada-warna lewat bagian-video adalah yang terbesar, selama berlangsungnya pe-reproduksi-an warna2 jenuh. Sebab selama peristiwa ini
sinyal nada-warna (dan juga jalur2-sam ping-nya) adalah yang paling kuat (maksimal).
CONTOH 1: Diketahui: Oleh pemancar-TV-warna sedang ditelusur suatu bidang abu2.
Ditanyakan: Seiama penelusuran tersebut, apakah penerima-TV monokrom
terganggu oleh sinyal nada-warna?
Jawab: Karena bidang abu2 tak-berwarna, maka tak-adalah sinyal nadawarna. Jadi tidak ada jalur2-sam ping dari gelombang-pembawa 4,43
MHz. Adapun frekwensi 4,43 MHz sendiri tertindas (tidak dipancarkan). Maka layargambar penerima-TV monokrom menampilkan bidang abu2 yang tak-terganggu.
CONTOH 2: Diketahui: Pemancar-TV-warna memancarkan gelombang-pembawa gambar dengan frekwensi 62,25 MHz.
Ditanyakan: Berapa tinggikah: (a) Gelombang-pembawa-bunyi yang terpankan?
(b) Kelompok frekwensi sinyal nada-warna.
Jawab: (a) Gelombang-pembawa-bunyi ada setinggi 62,25 + 5,5 = 67,75MHz.
(b) Sinyal nada-warna dipancarkan sebagai jalur2-samping setinggi 62,25 + 4,43 = 66,68 MHz.
PEMODULASIAN KWADRATUR
Sinyal-U dan sinyal-V perlu dim odulasikan pada gelombang-pembawa setinggi 4,43MHz.
Pekerjaan ini perlu dilakukan dengan cara sedemikian, agar di pemancar itu sinyal-U dan sinya
V dapat diceraikan kembali. Untuk pengolahan tersebut diterapkan apa yang dinamai pemodulasi-an kwadratur, yang akan dikemukakan di bawah ini.
MODULATOR-U
Pemodulasian ini menuruti azas yang dikemukakan dalam Gambar-12; ini adalah dasar2-nya
Modulator U. Kita lihat, bahwa:
(a) Sirkit-keluaran kedua-dua pentoda saling dihubungkan. Dengan demikian sinyal-keluaran adalah berupa penjumlahan dari tegangan2 yang ada pada anoda2.
(b) Ke-dua2 tabung dikemud&an pada kisi-tindas-nya dengan sinyal 4,43MHz. Sinyal ini berasal dari osilator kristal.
Tegangan2 sinyal yang ada di kisitindas2 saling berlawanan-fasa. Ini berarti, bahwa tegangan-bb 4,43MHz yang ada di anoda2 juga saling berlawanan-fasa.
Kalau kedua2 tabung distel pada tegangan-kerja yang sama, maka kecuraman-nya adalah sama, dan tegangan-bb yang ada pada anoda2 juga sama. Karena tegangan2 itu saling berlawanan-fasa, maka sinyal-keluaran ada 0.
Ke-dua2 tabung di-stel sama, kalau dalam trafo-masukan kisi-kemudi tidak ada sinyal masukan. Dalam hal ini ke-dua2 kisi-kemudi dibumikan.
Jadi: transformator kisi-kemudi tidak mengemudikan kisi-kemudi, apabila sinyal-U ada 0.
KESIMPULAIN: Jikalau sinyal-U ada 0, maka modulator-U tidak mengeluarkan sinyal 4,43MHz, lihat Gambar-15, saat2 antara 0.... 1.
Gambar-12: Azas2-nya modulator-U.
Gambar-13: Sinyal-sinyal Pembentuk Krominansi
(A) Sinyal dari osilator kristal;
(B) Sinyal-U yang dim asukkan ke kisi-kemudi.
(C) Sinyal-keluaran yang dihasilkan modulator-U.
Perhatikan sekarang Gambar-13:
(e) Antara saat 1...2 sinyal-U adalah positif ( Gb.A). Ini membikin kisi-kemudi tabung
yang bawah berkurang negatif. Kecuraman tabung ini naik. Amplitudo di anoda naik.
Kisi-kemudi tabung yang atas bertambah negatif; ini berakibatkan mengecilnya amplitudo tegangan di anoda.
(f) Selisih antara tegangan2 di anoda tidak lagi 0. Di sirkit-keluaran muncul tegangan- bolak balik
yang fasanya ditentukan oleh tabung yang bawah. Karena itu:
(g) Selama saat 1....2 di sirkit-keluaran ada tegangan- bolak balik yang se-fasa dengan tegangan
sinyal yang dikeluarkan osilator kristal.
Kalau fasa dari tegangan-bb yang dikeluarkan osilator kita lukiskan sebagai vektor
(= anakpanah) yang melintang ke kanan, (Gb.C), maka fasa daripada tegangan-keluaran pun kita lukiskan sebagai vektor yang melintang ke kanan juga (sebab „sefasa”).
(h) Panjang vektor ini adalah sama dengan amplitudo tegangan sinyal-U.
(i) Antara saat 2....3, tegangan-bolak balik di sirkit-kisi-kemudi (sirkit-masukan) adalah negatif.
Sekarang tabung yang ataslah yang menentukan fasanya tegangan sinyal-keluaran.Karena itu:
(j) Antara saat 2....3, maka tegangan-keluaran berlawanan-fasa dengan sinyal yang
dikeluarkan osilator kristal. Karena berlawanan-fasa, maka vektor-nya tegangan-bolak balik
kita lukiskan ke arah kiri. (Gb.C).
(k) Jadi: pada saat sinyal-U melompat dari positif ke negatif, maka fasanya tegapgan-keluaran melompat ke arah lawannya (bergeser 180°).
(I) Antara saat 3....4 tegangan-keluaran sefasa lagi dengan sinyal dari osilator. Namun karena sinyal-U beramplitudo lebih kecil, amplitudo-nya sinyal-keluaran pun juga lebih kecil.
(m) Di sirkit-keluaran tidak terdapat sinyal yang berasal dari osilator ( yaitu sinyal-pembawa). Dem ikian cara sinyal-pembawa itu tertindas dan tidak dipancarkan.
PEMBANGKITAN SINYAL-KROMINANSI (F)
(a) Sinyal-V dimasukkan ke modulator-V dengan cara yang sama seperti sinyal-U.
(b) Modulator-V juga dikemudikan dengan sinyal berasal dari osilator kristal.
(c) Namun sinyal dari osilator ini mendahului sinyal -masukan sejauh 90°.
Karena mendahului dengan 90°, maka vektor dari osilator kristal kita lukiskan ke arah atas, siku2 dengan arahnya vektor sinyal-U, lihat Gambar- 14.
( d) Dalam Gambar-14 dikemukakan, bahwa sirkit-keluaran dari modulator-U dan sirkit-ke luaran dari modulator-V saling dihubungkan. Maka di sirkit-keluaran akan terdapat hasil-paduan (resultanta) dari sinyal2 yang termodulasi dengan U dan yang termodulasi dengan V, yaitu sinyal-krominansi.
(e) Kuat-sinyal-krominansi diketemukan dengan jalan menjumlahkan tegangan-sinyal-keluarrfn dari modulator-V dan dari mordulator-U. Cara penjumlahan tidak secara aljabar,
melainkan secara vektor.
(f) Fasa dan amplitude) dari sinyal-krominansi bergantung kepada fasa dan amplitudo-nya
sinyal-V dan sinyal-U.
Gambar-14: Cara membentuk sinyal-krominansi dengan pemodulasian sinyal-U dan sinyal-V.
Gambar-15: Kedudukan vektor nadawarna ditentukan oleh polaritas U dan V.
Lihat Gambar-15A: Kalau sinyal-U positif, dan sinyal-V positif, maka sinyal-krominansi ber-fasa antara 0°.... 90° terhadap sinyal dari osilator kristal.
KETERANGAN untuk.melukiskan Gambar-'15A:
Vektor yang arahnya positif dilukiskan ke arah atas atau ke arah kanan dari titik asal (titik-0).
(a) Vektor sinyal-U adalah sefasa dengan sinyal dari osilator. Karena itu vektor ini dilukiskan secara horisontal (= sefasa) dan arahnya ke kanan (sebab positif).
Panjang vektor berpadanan dengan amplitudonya sinyal-U, dan dilukiskan dalam skala, misalkan: 1 Volt = 1 cm.
(b) Vektor-V berselisih-fasa 90° dari sinyal-U (juga dari sinyal osilator). Karena itu vektor-V kita lukiskan siku2 dengan vektor-U. Arah vektor-V ke-atas dari titik-0 sebab arahnya positif.
Panjang vektor dilukiskan dalam skala yang juga diterapkan pada vektor-U, yaitu 1 Volt = 1 cm.
(c) Resultante dari vektor-U dan vektor-V adalah garis-miring F. Panjang F ini kita ukur (dalam cm); maka amplitudo F pun ketemu.
(d) Sudut-fasa antara garis-miring F dan sinyal-pembawa garis horisontal (= sinyal dari osilator) adalah sudut Q
CONTOH: Diketahui: Amplitudo V = 3 Volt; amplitudo U = 4 Volt.
Ditanyakan: Amplitudo F dan sudut-fasanya.
Jawab:
Kalau sinyal-U negatif, sementara sinyal-V positif ( Gambar- 15B), maka selisih-fasa antara sinyal-krominansi F dan gelombang-pembawa berada di antara 90°.... 180°.
Dari Gb.A sampai dengan D nyata, bahwa sinyal-krominansi F dapat berselisih-fasa dengan sebarang sudut terhadap sinyal-pembawa (yaitu sinyal dari osilator).
PERHATIAN: Jikalau sinyal-krominansi (juga disebut sinyal nadawarna, sinyal-warna) diuraikan dalam getaran2 sinus, maka akan nyata bahwa terdapat hanya gelombang2-samping saja. Gelombang-pembawa sendiri tidak terdapat.
CONTOH: Diketahui: Dalam pemancar sedang ditelusur kuning jenuh.
Kalau sedang menelusur warna jenuh, kamera mengeluarkan 1 Volt.
Ditanyakan:
a) Amplitutlo dari vektor nadawarna.
b) fasa vektor tersebut.
Jawab: Berlakulah Kuning = M + H
Karena kamera merah mengeluarkan 1V; kamera hijau mengeluarkan 1V,
kamera biru 0 V,
Y = 0,3M + 0,59H + 0,11B (persamaan 1a)
= 0,3x1 + 0,59x1 + 0,11x0
= 0,89 Volt.
V = 0,877 (M -Y) = 0,877 (1 - 0,89) = 0,1 Volt.
U = 0,493 (B-Y) = 0,493 [0 - (-0,890)] = 0,44 Volt.
Modulator-V mengeluarkan tegangan- bolak balik yang amplitudonya 0,1V dan fasa 90°.
Modulator-U menghasilkan amplitudo 0,44V dengan fasa 180°.
Amplitudo warna kuning ada:
LINGKARAN-WARNA.
Kita akan dapat melukiskan lingkaran-warna dengan jalan memanfaatkan $inyal2 U dan V untuk semua warna2 yang mungkin ada dalam berbagai derajat kejenuhan, Beberapa hasil-hitungan kita kumpulkan dalam Tabel I.
Dalam CONTOH hitungan diatas kita sudah melakukan hitungan untuk kuning.
SOAL: Tentukanlah panjang vektor dan fa'sanya yang berlaku bagi lembayung.
KETERANGAN: caranya: tentukanlah secara berturut-turut:
Lingkaran-warna dalam Gambar-15 sudah dilukiskan berdasarkanhitungan yang menerapkan
sinyal2 yang tak -dilemahkan, yaitu sinyal2 (M -Y) dan (B-Y).
Perhatikanlah, bahwa: (a) Fasa dari vektor nadawarna, F, menentukan derajat (takaran) nadawarna. (Contoh: Vektor dengan fasa 60° menyatakan nadawarna
lembayung. Vektor dengan fasa 167° menyatakan kuning).
(b) Amplitudo dari vektor nadawarna (= panjang vektor) menentukan
derajat kejenuhan. Amplitudo yang kian kecil (vektor pendek) menyatakan bahwa warna kian kurang jenuh. Kian tinggi amplitudo, kian jenuhlah warna yang bersangkutan.
Gambar-16: Lingkaran-warna yang menunjukkan letak wama2 di dalam spektrum.
Pada suatu saat pemancar memancarkan sesuatu nadawarna dengan amplitudo dan fasa tertentu. Maka tugas penerima adalah menentukan kedudukan vektor nadawarna tersebut.
Untuk keperluan pekerjaan ini tersedialah sinyal-ledakan (burst signal), Fasa sinyal-ledakan ini 180°.
Setiap vektor nadawarna yang masuk selama ditariknya satu garis-telusur, ditandingkantah dengan fasanya sinyal-ledakan. Dengan cara ini penerima dapat menentukan, nadawarna apakah -dan dengan derajat-kejenuhan berapakah- yang masuk (diterima) pada sesuatu saat. ingatlah bahwa: Sinyal-ledakan adalah „pengganti" gelombang-pembawa-warna yang tidak dioancarkan dari pemancar).
CONTOH:
Diketahui: Penerima menerima secara berturut turut vektor vektor nadawarna yang fasanya 119°, 76° dan 13° tertinggal dari vektornya sinyal-ledakan.
Ditanyakan bahwa: Nadawarna-nadawarna apakah yang ditangkap penerima?
Jawab:
180° - 119° = 61° = lembayung (Violet).
180° - 76° = 104° = merah.
180° - 13° = 167° = kuning.
3G_01_2141160053_Aisa Davita Salsabilla
BalasHapusIzin bertanya:
Apa yang dimaksud dengan konsep "lingkaran-warna" dalam konteks yang dijelaskan di atas?
Bagaimana hubungan antara sinyal U dan V dengan warna dan derajat kejenuhan?
3G_02_2141160126_Amir Mahmud
HapusIzin menjawab:
Konsep "lingkaran warna" mengacu pada representasi visual warna dalam bentuk lingkaran yang menunjukkan hubungan spasial antara warna primer dan sekunder di dalam spektrum warna. Dalam lingkaran warna, warna primer (biasanya merah, hijau, dan biru) disusun dalam posisi pada tiga titik tertentu di dalam lingkaran, sedangkan warna sekunder terletak di antara warna primer yang menciptakannya.
Sinyal U (disebut juga dengan Pb atau Cb) dan sinyal V (disebut juga dengan Pr atau Cr) pada sistem video berhubungan dengan warna dan derajat kejenuhan sebagai berikut:
1. Sinyal U (Pb atau Cb): Merupakan komponen sinyal warna yang menyampaikan informasi perubahan warna antara biru (Blue) dan kuning (Yellow) dalam sistem warna YUV atau YCbCr. Sinyal U ini memungkinkan perubahan warna dari kuning ke biru dan sebaliknya.
2. Sinyal V (Pr atau Cr): Merupakan komponen sinyal warna yang menyampaikan informasi perubahan warna antara merah (Red) dan hijau (Green) dalam sistem warna YUV atau YCbCr. Sinyal V ini memungkinkan perubahan warna dari hijau ke merah dan sebaliknya.
Kedua sinyal ini, U dan V, memengaruhi bagaimana warna dan derajat kejenuhan direproduksi pada layar. Kombinasi dari sinyal-sinyal ini, ketika diproses dan diterjemahkan oleh monitor atau layar televisi, memungkinkan reproduksi warna yang lebih luas dan akurat.
3G_08_2141160010_Icha Anjelina Kusuma Wardani
BalasHapusizin bertanya
Mengapa tugas penerima adalah menentukan kedudukan vektor nadawarna tersebut?
3A_03_2141160082_Andika
HapusIzin menjawab,
Tujuan implementasi modulator pada pembahasan materi ini adalah untuk membentuk sinyal warna pada suatu video. Warna pada sistem modulasi tersebut dapat diidentifikasi dan dianalisis dengan mudah salah satunya dengan menerapkan vektor nada warna (bahasa Inggirs: color tone), seperti pada Gambar-16.
3A_03_2141160082_Andika
BalasHapusPertanyaan:
Apa yang mendasari pembentukan sinyal U dan V sehingga dapat diterapkan untuk menghasilkan sinyal warna pada suatu video?
3G_01_2141160053_Aisa Davita Salsabilla
HapusIzin menjawab:
Pembentukan sinyal warna pada suatu video umumnya melibatkan representasi warna menggunakan model warna seperti RGB (Red, Green, Blue) atau YUV (Luminance, Chrominance). Sinyal warna ini dapat diwakili oleh dua komponen utama, yaitu komponen luminansi (Y) dan dua komponen chrominance (U dan V).
Luminansi (Y): Ini adalah komponen kecerahan atau intensitas cahaya dari suatu warna. Pada model YUV, Y mewakili luminansi dan dapat dihasilkan dari kombinasi RGB menggunakan formula tertentu.
Chrominance (U dan V): Ini adalah komponen warna. Pada model YUV, ada dua komponen chrominance, yaitu U dan V. U mewakili perbedaan antara warna biru dan luminansi, sementara V mewakili perbedaan antara warna merah dan luminansi.
3G_02_2141160126_Amir Mahmud
BalasHapusIzin bertanya:
Bagaimana modulator sinyal video warna memengaruhi transmisi sinyal televisi secara keseluruhan?
3G_21_2141160036_Tri Susilo Pamungkas
HapusIzin menjawab:
Modulator sinyal video warna memiliki peran krusial dalam transmisi sinyal televisi karena berperan dalam menyandikan dan mentransmisikan informasi warna pada sinyal video. Berikut adalah cara modulator sinyal video warna memengaruhi transmisi sinyal televisi secara keseluruhan:
1. Penyandian Informasi Warna:
- Modulator sinyal video warna bertanggung jawab untuk menyandikan informasi warna ke dalam sinyal video. Ini melibatkan proses menggabungkan sinyal warna dengan sinyal luminansi (kecerahan) untuk membentuk sinyal video lengkap.
2. Modulasi Frekuensi dan Gelombang Warna:
- Modulator sinyal video warna menggunakan teknik modulasi untuk menggabungkan sinyal warna dan luminansi ke dalam satu gelombang yang dapat ditransmisikan. Modulasi frekuensi adalah teknik umum yang digunakan dalam sistem televisi analog.
3. Sinyal Burst dan Sinkronisasi:
- Modulator menyertakan sinyal burst, yang merupakan impuls pendek informasi warna, pada setiap siklus untuk membantu dalam sinkronisasi dan pemulihan informasi warna pada penerima. Sinyal burst menyediakan referensi fasa dan amplitudo untuk memulihkan warna yang akurat.
4. Interaksi dengan Modulator Luminansi:
- Modulator sinyal video warna berinteraksi dengan modulator sinyal luminansi untuk membentuk sinyal video lengkap. Modulator luminansi menyandikan informasi kecerahan dan kontras pada gambar, sedangkan modulator sinyal video warna menyandikan informasi warna.
5. Penggunaan Spektrum Frekuensi:
- Modulator sinyal video warna menggunakan sebagian dari spektrum frekuensi untuk mentransmisikan informasi warna. Pada sistem televisi analog, pemanfaatan frekuensi ini dapat menjadi faktor pembatas dalam jumlah saluran televisi yang dapat ditransmisikan secara bersamaan.
6. Pemenggalan dan Modulasi Krominansi:
- Pada sistem televisi digital, modulator sinyal video warna juga dapat terlibat dalam proses pemenggalan dan modulasi krominansi, yang memungkinkan informasi warna dikodekan dan ditransmisikan dalam bentuk digital.
7. Rentang Warna dan Presisi Warna:
- Modulator sinyal video warna berpengaruh pada rentang warna dan presisi warna yang dapat ditransmisikan. Sistem televisi modern, terutama yang menggunakan modulasi digital, dapat menyediakan rentang warna yang lebih luas dan presisi warna yang tinggi.
8. Efek Gangguan terhadap Kualitas Gambar:
- Kualitas gambar televisi dapat dipengaruhi oleh performa modulator sinyal video warna. Gangguan atau noise pada sinyal warna dapat menyebabkan distorsi gambar, terutama pada sistem televisi analog.
9. Adaptasi ke Format TV Digital:
- Dalam transisi menuju televisi digital, modulator sinyal video warna memainkan peran penting dalam adaptasi format ke sistem digital, termasuk pengkodean warna dalam format digital dan pengaturan modulasi yang sesuai.
Dengan demikian, modulator sinyal video warna bukan hanya elemen penyandian warna dalam sistem televisi, tetapi juga berpengaruh pada kualitas dan keberlanjutan transmisi sinyal televisi secara keseluruhan. Inovasi dalam teknologi modulasi telah membawa perbaikan signifikan dalam kualitas warna dan efisiensi transmisi dalam evolusi sistem televisi dari analog ke digital.
3G_20_2141160055_Siti Nur Anisa
BalasHapusIzini bertanya :
Bagaimana proses demodulasi sinyal video warna di penerima televisi atau perangkat penerima lainnya?
3G_2141160029_Salwa Maulida Zahri
HapusIzin menjawab,
Berikut adalah langkah-langkah utama dalam proses demodulasi sinyal video warna:
1. Mendapatkan Sinyal Asli:
Penerimaan Sinyal: Penerima televisi menerima sinyal yang telah ditransmisikan melalui udara atau kabel dari stasiun televisi atau sumber lainnya.
2. Proses Demodulasi Subcarrier:
Extraction of Subcarrier Signal: Pertama, penerima harus mengekstrak sinyal subcarrier yang digunakan untuk menyampaikan informasi warna. Misalnya, dalam sistem NTSC, sinyal subcarrier 3.58 MHz diekstrak untuk informasi warna.
3. Matriks Dekoder:
Matriks Dekoder: Sinyal subcarrier yang telah diekstrak kemudian diteruskan ke matriks dekoder. Di sinilah sinyal-sinyal chrominance dikembalikan menjadi sinyal warna yang terpisah.
4. Sinyal Luminansi dan Chrominance:
Memisahkan Sinyal Luminansi dan Chrominance: Sinyal warna terpisah (chrominance) dan sinyal kecerahan (luminansi) sebelumnya telah dikombinasikan menjadi satu sinyal pada proses pengodean. Proses demodulasi memisahkan kembali sinyal warna dan kecerahan.
5. Restorasi Warna:
Restorasi Warna: Sinyal warna yang telah dipisahkan, bersama dengan sinyal luminansi, kemudian diproses untuk merekonstruksi warna yang akan ditampilkan pada layar TV atau layar perangkat penerima lainnya. Proses ini memungkinkan perangkat untuk menampilkan gambar berwarna yang akurat.
6. Penyesuaian dan Pemutaran:
Penyesuaian Kualitas Warna: Beberapa perangkat mungkin memiliki kontrol atau fitur yang memungkinkan penyesuaian kualitas warna oleh pengguna untuk memastikan reproduksi warna yang diinginkan.
3G_2141160029_Salwa Maulida Zahri
BalasHapusizin bertanya:
Apa keuntungan dan tantangan utama yang terkait dengan teknik modulasi dalam sistem televisi analog dan digital?
3G_13_2141160120_Muhamad Guntur Irwansyah
HapusIzin Menjawab:
Keuntungan teknik modulasi dalam sistem televisi analog melibatkan kemampuan mentransmisikan informasi audio dan video melalui saluran frekuensi radio atau kabel. Hal ini memungkinkan distribusi sinyal televisi ke area yang luas dengan biaya yang relatif rendah. Namun, tantangan utama dalam sistem televisi analog adalah rentan terhadap gangguan elektromagnetik dan distorsi sinyal, yang dapat mengakibatkan kualitas gambar yang buruk.
Di sisi lain, dalam sistem televisi digital, modulasi memberikan keuntungan dalam transmisi yang lebih efisien, lebih andal, dan dapat menyediakan kualitas gambar yang lebih baik. Teknologi kompresi data dalam sistem digital memungkinkan penggunaan bandwidth yang lebih efisien. Tantangan utama dalam sistem televisi digital melibatkan kompleksitas sinyal digital dan risiko kehilangan data selama transmisi. Oleh karena itu, diperlukan teknologi error correction yang efektif untuk menjaga integritas data selama perpindahan sinyal digital.
3G_08_2141160010_Icha Anjelina Kusuma Wardani
BalasHapusizin bertanya
Bagaimana proses penggunaan modulator sinyal video warna mempengaruhi reproduksi warna yang akurat pada layar televisi?
3G_18_2141160014_Sesilia Galuh Hanindhasari
HapusIzin menjawab :
Modulator sinyal video warna mengubah sinyal video menjadi bentuk yang dapat diangkut oleh gelombang pembawa, yang kemudian dapat diterima oleh sistem transmisi dan penerimaan. Selama proses ini, sinyal video diubah menjadi sinyal modulasi, yang kemudian diubah kembali menjadi sinyal video oleh demodulator pada penerima. Jika modulator sinyal video warna tidak bekerja dengan baik, maka sinyal video yang diterima oleh penerima mungkin tidak akurat, yang dapat mempengaruhi reproduksi warna yang akurat pada layar televisi.
3G_14_2141160092_Muhammad Fadhil Dwitama
BalasHapusBagaimana modulator sinyal video warna berperan dalam pengolahan dan penyiaran sinyal video warna dalam sistem televisi?
3G_18_2141160014_Sesilia Galuh Hanindhasari
HapusIzin menjawab :
Modulator sinyal video warna berperan penting dalam pengolahan dan penyiaran sinyal video dalam sistem televisi dengan memungkinkan sinyal video untuk ditransmisikan dengan efisiensi yang tinggi, memastikan kompatibilitas dengan berbagai sistem, dan mengurangi interferensi dengan sistem lainnya.
3G_18_2141160014_Sesilia Galuh Hanindhasari
BalasHapusIzin bertanya :
Bagaimana cara kerja modulasi sinyal video warna?
3G_19_2141160034_SINTIAWATI
HapusIZIN MENJAWAB
Modulasi sinyal video warna merupakan proses yang kompleks yang melibatkan beberapa tahapan untuk menggabungkan sinyal-sinyal komponen warna pada suatu sinyal video. Umumnya, modulasi warna dalam konteks ini merujuk pada proses menggabungkan informasi warna pada sinyal video, dan ini umumnya dilakukan dengan menggunakan sistem modulasi warna seperti NTSC (National Television System Committee), PAL (Phase Alternating Line), atau SECAM (Séquentiel Couleur à Mémoire).
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam cara kerja modulasi sinyal video warna:
1. **Sinyal Komponen Warna:**
- Sinyal video terdiri dari beberapa komponen, termasuk komponen luminansi (kecerahan) dan komponen warna. Komponen warna ini sering kali diwakili oleh sinyal-sinyal komponen warna dasar, seperti merah (R), hijau (G), dan biru (B).
2. **Konversi ke Ruang Warna Luminansi-Warni:**
- Sinyal-sinyal warna diubah dari ruang warna RGB (Red-Green-Blue) ke ruang warna luminansi-warni (YUV atau YCbCr). Dalam ruang warna ini, informasi kecerahan (luminansi) dipisahkan dari informasi warna (chrominance).
3. **Modulasi Chrominance:**
- Sinyal chrominance (informasi warna) dimodulasi untuk diintegrasikan ke dalam sinyal luminansi. Modulasi warna dilakukan dengan menggunakan subcarrier, yang sering kali memiliki frekuensi yang jauh lebih tinggi daripada frekuensi sinyal luminansi.
4. **Referensi Fase:**
- Sistem modulasi warna menggunakan subcarrier untuk menyematkan informasi warna. Fase dari subcarrier ini diacu pada referensi waktu tertentu, dan sering kali disinkronkan dengan siklus horizontal sinyal video.
5. **Penyisipan Data Warna:**
- Sinyal chrominance yang telah dimodulasi diintegrasikan ke dalam sinyal luminansi pada titik-titik yang sesuai dalam siklus horizontal sinyal video.
6. **Transmisi dan Demodulasi:**
- Sinyal video yang telah dimodulasi dikirimkan melalui saluran transmisi (seperti gelombang radio atau kabel) dan diterima oleh penerima. Di penerima, sinyal dikembalikan ke bentuk semula dengan demodulasi, sehingga informasi warna dapat dipisahkan dari sinyal luminansi.
7. **Display Warna:**
- Informasi warna yang telah dipulihkan digunakan untuk menghasilkan warna pada layar atau monitor, memberikan representasi visual yang akurat sesuai dengan aslinya.
Proses modulasi warna ini memungkinkan transmisi dan reproduksi warna yang akurat pada sistem televisi. Sistem modulasi warna yang berbeda, seperti NTSC, PAL, dan SECAM, memiliki pendekatan yang sedikit berbeda namun tujuannya tetap sama: menyediakan reproduksi warna yang konsisten dan akurat dalam penyiaran televisi.
3G_19_2141160034_SINTIAWATI
BalasHapusIZIN BERTANTA
Mengapa osilator kristal memiliki peran penting dalam pembentukan sinyal-krominansi, dan mengapa sinyal dari osilator ini mendahului sinyal masukan sejauh 90°?
3G_04_2141160144
Hapusizin bertanya
Osilator kristal memiliki peran penting dalam pembentukan sinyal-krominansi dalam sistem televisi. Osilator kristal digunakan untuk menghasilkan sinyal frekuensi tertentu yang diperlukan dalam proses modulasi amplitudo frekuensi tinggi (FM) pada sinyal krominansi. Beberapa alasan mengapa osilator kristal memiliki peran krusial dan mengapa sinyal dari osilator ini mendahului sinyal masukan sejauh 90° adalah sebagai berikut:
1. **Stabilitas Frekuensi:**
- Osilator kristal dikenal karena kestabilannya dalam menghasilkan frekuensi yang tepat dan konsisten. Kestabilan frekuensi ini sangat penting dalam sistem televisi, di mana presisi waktu sangat diperlukan untuk menjaga kualitas sinyal dan reproduksi warna yang akurat.
2. **Krominansi dalam Sistem PAL:**
- Pada sistem televisi PAL (Phase Alternating Line), osilator kristal digunakan untuk menghasilkan sinyal subcarrier frekuensi tinggi yang digunakan dalam proses transmisi warna. Sinyal ini disebut sinyal-krominansi, dan frekuensinya harus tetap stabil dan terkunci dengan presisi untuk menjaga konsistensi warna.
3. **Peran dalam Modulasi Frekuensi (FM):**
- Sinyal-krominansi pada sistem PAL dimodulasi menggunakan modulasi amplitudo frekuensi tinggi (FM). Osilator kristal menyediakan frekuensi referensi untuk proses modulasi ini. Kestabilan osilator kristal memastikan bahwa frekuensi modulasi tetap konstan, sehingga kualitas warna yang dihasilkan tetap konsisten.
4. **90° Phase Shift:**
- Dalam proses modulasi FM, sinyal osilator kristal memang mendahului sinyal masukan sejauh 90°. Ini karena, pada modulasi FM, perubahan dalam sinyal input terjadi sebagai perubahan fase pada sinyal keluaran, dan pergeseran fase sebesar 90° menciptakan modulasi frekuensi yang diinginkan.
5. **Sinkronisasi dan Koherensi:**
- Osilator kristal menyediakan sinyal referensi yang diperlukan untuk memastikan sinkronisasi antara sinyal-krominansi dan sinyal luminansi. Keberadaan fase yang konsisten dan sinkron antara sinyal-sinyal ini penting untuk reproduksi warna yang benar dan koheren pada layar.
6. **Kualitas Gambar dan Warna:**
- Stabilitas dan presisi osilator kristal memberikan kontribusi besar pada kualitas gambar dan warna yang dihasilkan oleh sistem televisi. Osilator kristal yang baik dapat menghasilkan sinyal referensi yang sangat stabil, meminimalkan distorsi dan gangguan yang dapat mempengaruhi reproduksi warna.
Dengan memahami peran osilator kristal dalam pembentukan sinyal-krominansi dan mengapa fase sinyal dari osilator mendahului sinyal masukan sejauh 90°, sistem televisi dapat memastikan reproduksi warna yang akurat dan kualitas gambar yang optimal.
3G_04_2141160144_DANURTIRTA
BalasHapusIZIN BERTANYA
Apakah ada standar tertentu yang diikuti oleh modulator sinyal video warna, seperti standar NTSC atau PAL, dan bagaimana implementasinya memengaruhi kualitas transmisi warna pada sistem televisi?
3G_13_2141160120_Muhamad Guntur Irwansyah
BalasHapusIzin Bertanya:
Dalam hal pemeliharaan dan peningkatan kualitas sinyal video warna, apakah ada strategi khusus atau teknologi terbaru yang digunakan dalam modulator saat ini?
3G_05_2141160125_Dwiki Firman A
HapusIzin menjawab,
Dalam konteks pemeliharaan dan peningkatan kualitas sinyal video warna, terdapat beberapa strategi khusus dan teknologi terbaru yang diterapkan dalam modulator saat ini. Beberapa di antaranya melibatkan:
Modulasi Adaptif:
Modulator saat ini sering menggunakan teknologi modulasi adaptif yang dapat menyesuaikan parameter modulasi secara dinamis berdasarkan kondisi saluran. Ini membantu dalam menjaga kualitas sinyal yang optimal, terutama dalam menghadapi perubahan kondisi lingkungan atau transmisi.
Modulasi Digital:
Penggunaan modulasi digital semakin umum untuk meningkatkan kualitas sinyal. Modulasi digital dapat memberikan keandalan yang lebih tinggi, daya tahan terhadap gangguan, dan reproduksi sinyal yang lebih akurat.
Teknologi Pengkodean Warna Efisien:
Pengkodean warna yang efisien, seperti Chroma Subsampling, membantu mengoptimalkan penggunaan bandwidth tanpa mengorbankan kualitas gambar. Teknologi ini memastikan transmisi warna yang akurat dengan overhead bandwidth yang minimal.
3G_05_2141160125_Dwiki Firman A
BalasHapusIzin bertanya,
Apa jenis modulasi yang umumnya digunakan dalam mentransmisikan sinyal video warna, dan mengapa metode tersebut dipilih?
3G_07_2141160138_Icha Amelia Rahma Putri
Hapusizin menjawab :
Jenis modulasi yang umumnya digunakan dalam mentransmisikan sinyal video warna adalah modulasi frekuensi amplitudo (Frequency Modulation atau FM). Metode modulasi ini dipilih karena memiliki beberapa keunggulan yang sesuai dengan karakteristik transmisi sinyal video warna. Beberapa alasan pemilihan modulasi FM untuk transmisi sinyal video warna melibatkan:
1. **Ketahanan terhadap Gangguan:**
- Modulasi FM memiliki ketahanan yang baik terhadap gangguan dan noise dalam perjalanan sinyal. Ini membuatnya cocok untuk mentransmisikan sinyal video warna yang memerlukan reproduksi yang akurat dan konsisten.
2. **Kualitas Audio yang Baik:**
- Selain mentransmisikan sinyal video, sistem televisi juga harus memperhatikan transmisi audio. Modulasi FM memberikan kualitas audio yang baik dan resisten terhadap gangguan, sehingga ideal untuk transmisi sinyal video dan audio bersamaan.
3. **Perubahan Amplitudo yang Minim:**
- FM lebih toleran terhadap perubahan amplitudo sinyal, yang sering terjadi dalam kondisi transmisi jarak jauh. Dalam transmisi video warna, perubahan amplitudo yang minimal penting untuk mempertahankan reproduksi warna yang akurat.
4. **Konsistensi Warna:**
- FM memberikan konsistensi warna yang baik selama transmisi, menghasilkan reproduksi warna yang stabil dan akurat di penerima. Ini sangat penting dalam konteks siaran televisi dan produksi video.
5. **Rentang Dinamis yang Lebar:**
- Modulasi FM memiliki rentang dinamis yang lebar, memungkinkan transmisi sinyal dengan berbagai tingkat kecerahan dan warna. Hal ini penting untuk mendukung reproduksi gambar yang berkualitas tinggi.
6. **Pemrosesan yang Sederhana:**
- Pemrosesan sinyal FM relatif sederhana, memungkinkan penggunaan peralatan yang lebih mudah dan biaya produksi yang lebih rendah dibandingkan dengan beberapa metode modulasi lainnya.
7. **Kompatibilitas dengan Sistem Eksisting:**
- FM umumnya kompatibel dengan sistem televisi yang sudah ada dan telah digunakan secara luas di banyak negara. Ini memudahkan penerapan dan integrasi dengan infrastruktur televisi yang ada.
8. **Kemampuan Mentransmisikan Informasi Tambahan:**
- FM dapat digunakan untuk mentransmisikan informasi tambahan, seperti data teleteks atau data tambahan yang terkait dengan sinyal video warna. Ini mendukung fungsionalitas tambahan dalam siaran televisi.
Pemilihan modulasi FM dalam transmisi sinyal video warna mencerminkan keseimbangan antara kualitas sinyal, ketahanan terhadap gangguan, dan konsistensi warna yang diperlukan dalam konteks penyiaran televisi dan produksi video.
3G_16_2141160083_Ridho Saputro
BalasHapusIzin bertanya,
Apa yang membedakan antara modulasi warna dalam sinyal video dan modulasi frekuensi yang umum digunakan dalam sistem TV?
3G_07_2141160138_Icha Amelia Rahma Putri
BalasHapusizin bertanya :
Apa yang terjadi jika kedua tabung pada Modulator U distel pada tegangan kerja yang sama, dan bagaimana hal ini berkaitan dengan kecuraman dan sinyal keluaran?