Translate

Rabu, 15 November 2023

SINYAL TV WARNA

SINYAL TV WARNA.


1. PENDAHULUAN.
(a). PemancarTV warna harus juga memancarkan sinyal  yang akan dapat ditangkap dan direproduksi oleh penerima TV warna maupun penerima TV monokrom (hitam-putih).
(b). Penerima TV warna harus dapat menampakkan gambar yang dipancarkan dari stasiun pemancar TV warna maupun pemancar TV hitam putih.
(c). Penerima TV hitam putih harus dapat menampilkan gambar yang dipancarkan dari stasiun pemancar TV hitam putih maupun pemancar TV warna.
Hal-hal di atas dimungkinkan dengan diterapkannya sistem komptabilitas yang dalam
tahun l953 mulai.diterapkan di Amerika Serikat, yaitu sistem NTSC (National Television System Committee),
Di lndonesia diterapkan sistem PAL (Phase Alternating Line),yaitu suatu perbaikan dari sistem NTSC.
Bahan yang dikemukakan dalam Paragrap berikutnya adalah berdasarkan sistem pAL, namun
berisi pula dasar dasar sistem NTSC.
Pemancar TV warna memancarkan sinyal sinyal:
(a) bunyi.
(b) luminansi (kecerahan gambar).
(c) warna (krominansi).
(d) pulsa untuk sinkronisasi vertikal (sinkronisasi raster), dan pulsa untuk sinkronisasi horisontal (sinkronisasi garis).
(e) ledakan (salvo, atau burst signal).
Penerima hitam-putih adalah yang disebut (b), yaitu sinyal luminansi. Yang menampilkan gambar hitam-putih, berkat adanya sinyal lnformasi maka warna dimodulasikan pada gelombang pembawa warna dengan frekwensi 4,43 MHz. Pada dasarnya penerima TV warna hanya memerlukan sinyal ini guna menampilkan gambar gambar warna.
Bunyi dimodulasikan secara FM pada gelombang pembawa anakan (subcarrier) dengan frekwensi 5,5 MHz.


V.2. SISTEM TV WARNA SEDERHANA.
Pada dasarnya, sistem TV-warna akan dapat di-ujudkan dengan cara berikut:


A. DI STASIUN PEMANCAR.
Ada 3 kamera. Kamera kamera ini menangkap obyek obyek seperti kamera kamera yang dipakai dalam sistem-TV monokrom.

 


Gambar. 1: Azas pemancaran warna.


Setiap kamera dilengkapi tapis / filter warna agar:
satu kamera membangkitkan hanya tegangan tegangan sinyal yang bereaksi pada warna merah,
satu kamera membangkitkan hanya tegangan tegangan sinyal yang bereaksi pada warna hiiau,
satu kamera membangkitkan hanya tegangan tegangan sinyal yang bereaksi pada warna biru,
lihat Gambar. 1.


Dengan cara tersebut, gambar yang hendak dipancarkan kita uraikan menjadi 3 warna primer. Setiap warna dimodulasikan pada gelombang-pembawa sendiri sendiri, kemudian dipancarkan.
Jadi kita menggunakan 3 pemancar. Yaitu  pemancar M menempati kanal Merah (spektrum frekwensi) nomer 2. pemancar H menempati kanal Hijau nomer 3. dan pemancar B menempati kanal biru nomer 4.


B. DI TEMPAT PENERIMA
Ketika gelombang pembawa ditangkap, dan dikuatkan, dalam penerima yang saling terpisah, kemudian dideteksi, lihat Gambar. 2. Sinyal sinyal itu (disebut sinyal video) diumpankan kepada tapis / filter warna, sehingga tampillah warna warna merah, hijau, dan biru.

 


 Gambar. 2: Azas Penerima Televisi warna (Color Television Receiver) sederhana.

Penerima sedang menerima sinyal yang terpancar dari pemancar di Gambar.1.

Gambar gambar itu diitampilkan secara saling berhimpitan, sehingga mata kita pun tidaklah mengindera
warna warna merah, hijau dan biru tersebut secara terpisah pisah, melainkan secara menyeluruh. Jadi apa yang tampak di layar gambar adalah warna warna senyatanya yang ada di stasiun Pemancar Televisi.

MODULATOR SINYAL VIDEO WARNA

  MODULATOR SINYAL VIDEO WARNA   Gambar-9: Spektrum-video yang ditempati pemancar-TV hitam-putih. Informasi-warna terselinap di dalam sinyal...