SINYAL
TV WARNA.
1. PENDAHULUAN.
(a). PemancarTV warna harus juga memancarkan
sinyal yang akan dapat ditangkap dan direproduksi
oleh penerima TV warna maupun penerima TV monokrom (hitam-putih).
(b). Penerima TV warna harus dapat
menampakkan gambar yang dipancarkan dari stasiun pemancar TV warna maupun pemancar
TV hitam putih.
(c). Penerima TV hitam putih harus dapat
menampilkan gambar yang dipancarkan dari stasiun pemancar TV hitam putih maupun
pemancar TV warna.
Hal-hal di atas dimungkinkan dengan diterapkannya
sistem komptabilitas yang dalam
tahun l953 mulai.diterapkan di Amerika
Serikat, yaitu sistem NTSC (National Television System Committee),
Di lndonesia diterapkan sistem PAL (Phase
Alternating Line),yaitu suatu perbaikan dari sistem NTSC.
Bahan yang dikemukakan dalam Paragrap berikutnya
adalah berdasarkan sistem pAL, namun
berisi pula dasar dasar sistem NTSC.
Pemancar TV warna memancarkan sinyal
sinyal:
(a) bunyi.
(b) luminansi (kecerahan gambar).
(c) warna (krominansi).
(d) pulsa untuk sinkronisasi vertikal (sinkronisasi
raster), dan pulsa untuk sinkronisasi horisontal (sinkronisasi garis).
(e) ledakan (salvo, atau burst signal).
Penerima hitam-putih adalah yang disebut
(b), yaitu sinyal luminansi. Yang menampilkan gambar hitam-putih, berkat adanya
sinyal lnformasi maka warna dimodulasikan pada gelombang pembawa warna dengan
frekwensi 4,43 MHz. Pada dasarnya penerima TV warna hanya memerlukan sinyal ini
guna menampilkan gambar gambar warna.
Bunyi dimodulasikan secara FM pada gelombang
pembawa anakan (subcarrier) dengan
frekwensi 5,5 MHz.
V.2. SISTEM TV WARNA SEDERHANA.
Pada dasarnya, sistem TV-warna akan dapat
di-ujudkan dengan cara berikut:
A. DI STASIUN PEMANCAR.
Ada 3 kamera. Kamera kamera ini menangkap
obyek obyek seperti kamera kamera yang dipakai dalam sistem-TV monokrom.
Gambar.
1: Azas pemancaran warna.
Setiap kamera dilengkapi tapis / filter
warna agar:
satu kamera membangkitkan hanya tegangan tegangan
sinyal yang bereaksi pada warna merah,
satu kamera membangkitkan hanya tegangan tegangan
sinyal yang bereaksi pada warna hiiau,
satu kamera membangkitkan hanya tegangan tegangan
sinyal yang bereaksi pada warna biru,
lihat Gambar. 1.
Dengan cara tersebut, gambar yang hendak
dipancarkan kita uraikan menjadi 3 warna primer.
Setiap warna dimodulasikan pada gelombang-pembawa sendiri sendiri, kemudian
dipancarkan.
Jadi kita menggunakan 3 pemancar. Yaitu pemancar M menempati kanal Merah (spektrum frekwensi)
nomer 2. pemancar H menempati kanal Hijau nomer 3. dan pemancar B menempati
kanal biru nomer 4.
B. DI TEMPAT PENERIMA
Ketika gelombang pembawa ditangkap, dan
dikuatkan, dalam penerima yang saling terpisah, kemudian dideteksi, lihat Gambar.
2. Sinyal sinyal itu (disebut sinyal video) diumpankan kepada tapis / filter warna,
sehingga tampillah warna warna merah, hijau, dan biru.
Penerima sedang menerima sinyal yang terpancar dari pemancar di Gambar.1.
Gambar gambar itu diitampilkan secara saling
berhimpitan, sehingga mata kita pun tidaklah mengindera
warna warna merah, hijau dan biru tersebut
secara terpisah pisah, melainkan secara menyeluruh. Jadi apa yang tampak di
layar gambar adalah warna warna senyatanya yang ada di stasiun Pemancar
Televisi.