KONSTRUKSI SINYAL VIDEO KOMPOSIT
Gambar 7.1. Pembentukan Sinyal
Video Komposit
Pada gambar 7.1. ditunjukkan tiga bentuk sinyal video komposit yang merupakan sinyal kamera, dengan tambahan pulsa-pulsa pengosongan, dan pulsa-pulsa penyelarasan. (a) sinyal kamera untuk satu garis horisontal. (b) Pulsa pengosongan H
(horizontal) ditambahkan ke sinyal kamera.
(c) pulsa penyelarasan H (horizontal) ditambahkan ke pulsa pengosongan.
Pada gambar 7.2, nilai amplitude tegangan dan arus yang berurutan diperlihatkan untuk pemayaran dua garis horizontal dalam bayangan (citra). Karena waktu meningkat dalam arah horizontal, amplitudonya berubah untuk warna putih, kelabu, atau hitam pada gambar. Mulai dari yang paling kiri pada waktu nol, sinyal berada pada level putih dan berkas pemayaran berada
di sebelah kiri bayangan. Begitu garis pertama dipayar dari kiri ke kanan, diperoleh variasi sinyal kamera dengan berbagai amplitude yang sesuai dengan informasi gambar yang diperlukan. Setelah penjejakan (trace) horizontal menghasilkan sinyal kamera yang diinginkan untuk satu garis, berkas pemayaran berada di sebelah kanan bayangan (image
atau citra). Kemudian pulsa pengosongan disisipkan guna mengembalikan amplitude sinyal video ke atas sampai ke level hitam sehingga pengulangan jejak dapat dikosongkan.
Gambar
7.2. Sinyal video komposit untuk dua garis horisontal.
Setelah waktu pengosongan cukup lama untuk mencakup pengulangan jejak, tegangan pengosongan dilepas. Maka berkas pemayaran berada disebelah kiri, siap untuk memayar
garis berikutnya. Dengan cara ini,
masing-masing garis horizontal
dipayar secara
berturut turut. Perhatikan bahwa garis kedua memperlihatkan informasi gambar gelap di dekat
level hitam.
Berkenaan dengan waktu, amplitude-amplitudo sinyal tepat setelah pengosongan pada gambar 7.2 menunjukkan informasi yang sesuai dengan sisi kiri pada awal garis pemayaran. Tepat sebelum pengosongan,
variasi
sinyal
bersesuaian
dengan sisi kanan. Informasi yang tepat di tengah-tengah garis pemayaran adalah setengah waktu antara pulsa-pulsa pengosongan.
POLARITAS PENYELARASAN DALAM SINYAL VIDEO KOMPOSIT.
Sinyal video dapat memiliki dua polaritas:
1. Polaritas penyelarasan positif dengan pulsa-pulsa penyelarasan pada posisi menghadap ke atas seperti pada Gambar 7.2.
2. Polaritas penyelarasan negative dengan pulsa-pulsa penyelarasan pada posisi menghadap ke bawah seperti pada Gambar 7.3.
Sinyal video yang diperlihatkan pada Gambar 7.2 dan 7.3 keduanya mengandung informasi gambar yang sama. Video dengan polaritas pemyelarasan negative diperlukan pada kisi pengatur dari tabung gambar untuk mereproduksi gambar. Maka level pengosongan adalah negative untuk
menambahkan arus berkas untuk hitam. Video dengan polaritas penyelarasan positif diperlukan pada katoda tabung gambar.
Selain itu, polaritas penyelarasan yang negative adalah standar bagi sinyal-sinyal internal atau eksternal dari perlengkapan
video seperti kamera televisi, perlengkapan pengatur video dan jaringan distribusi. Amplitudo standar adalah 1 Vp-p dengan sync (penyelarasan) yang
negatif.
Gambar 7.3, Sinyal video yang sama seperti pada gambar 7.2 tetapi dengan polaritas penyelarasan yang negatif.
Untuk salah satu polaritas, ingat bahwa bagian sinyal video yang putih berlawanan dengan yang pada pulsa-pulsa penyelarasan. Level pengosongan haruslah hitam. Amplitudo- amplitude penyelarasan dapat disebut lebih hitam daripada hitam.
PENGOSONGAN (BLANKING).
Sinyal
video komposit mengandung pulsa-pulsa pengosongan untuk membuat garis- garis pengulangan
jejak
tidak terlihat, yakni dengan mengubah amplitudo sinyal menjadi hitam bila rangkaian-rangkaian
pemayaran menghasilkan pengulangan jejak. Semua informasi gambar dimatikan (cut-off) selama waktu
pengosongan. Secara normal, pengulangan jejak akan terjadi
selama
waktu
pengosongan.
Sebagaimana ditunjukkan pada gambar 7.4 terdapat pulsa-pulsa pengosongan horizontal dan vertikal didalam sinyal video komposit. Pulsa-pulsa pengosongan horizontal dicakup untuk mengosongkan pengulangan jejak dari kanan ke kiri dalam masing-masing garis pemayaran
horizontal. Dengan demikian, laju pengulangan pulsa-pulsa pengosongan horizontal adalah frekuensi pemayaran garis sebesar 15.750 Hz. Pulsa-pulsa pengosongan vertikal mengosongkan garis-garis pemayaran yang dihasilkan ketika berkas elektron pengulangan penjejakan secara vertikal dari dasar ke puncak dalam masing-masing medan. Jadi frekuensi
pulsa-pulsa pengosongan
vertikal adalah 60 Hz untuk setiap medan. Setiap pulsa pengosongan mengubah sinyal video menjadi hitam selama waktu pengosongan.
Gambar 7.4, pulsa pengosongan H dan V dalam sinyal video.
(Pulsa-pulsa penyelerasan tidak diperlihatkan.)
7.1 . SKALA IRE DARI AMPLITUDO SINYAL VIDEO
Pada monitor
osiloskop, amplitudo
sinyal video biasanya diperiksa bersama polaritas penyelarasan negatif agar sesuai dengan skala IRE yang diperlihatkan pada Gambar 7.5. IRE adalah singkatan dari “Institute of Radio Engineers” yang sekarang ini disebut IEEE (Institute of Electrical and
Electronic Engineers). Skala IRE total mencakup 140 unit dengan 100 naik dan 40 turun dari nol. Sinyal video komposit
puncak ke puncak mencakup 140 unit IRE.
Dari sejumlah 140 unit IRE, sebanyak 40 (atau mendekati 29 persen) adalah
untuk penyelarasan (sync). Semua pulsa penyelarasan mempunyai amplitudo yang sama, yakni 29 persen dari sinyal video puncak
ke puncak.
Gambar 7.5, Gambar osiloskop dari dua garis sinyal video komposit dengan skala amplitude IRE. Perhatikan skala 140 unit IRE di sebelah kiri.
PEMASANGAN
HITAM (BLACK SETUP)
Perhatikan bahwa puncak-puncak hitam dari variasi
sinyal kamera adalah penyimpangan dari
level pengosongan hitam sebesar 7,5 unit IRE, yang secara pendekatan adalah 5 persen dari keseluruhan.
Tujuannya adalah untuk
memastikan bahwa sinyal-sinyal
pembawa tambahan (subcarrier
signals) untuk warna di
dekat hitam di dalam sinyal
kamera tidak berinterferensi
dengan amplitude
penyelarasan.
AMPLITUDO SINYAL KAMERA
Putih punc ak kira-kira mendekati 100 unit IRE. Akan tetapi pemasangan hitam adalah 7,5 unit untuk meng offset (mengimbangi) hitam di dalam gambar level pengosongan. Dengan mengurangkan pemasangan hitam dari putih puncak, hasilnya adalah 100-7,5 = 92,5 unit IRE untuk variasi sinyal kamera. Jumlah ini adalah 66 persen dari total 140 unit IRE.
WAKTU PENGOSONGAN
HORISONTAL
Rincian periode pengosongan horisontal dilukiskan pada Gambar 7.6. Interval yang ditandai H adalah waktu yang
diperlukan untuk memayar satu
garis dengan mencakup penjejakan
dan pengulangan jejak. Dengan demikian,
waktu untuk H adalah 1/15.750
detik atau 63,5 µ detik.
Pulsa pengosongan horizontal lebarnya hanyalah 0,14 H sampai 0,18 H. Ambillah suatu rata-rata sebesar 16 persen sebagai nilai yang khas. Jadi waktu
pengosongan horizontal adalah
0,16 x 63,5 µ detik =
10,2 µ detik (pendekatan)
Sekarang, kita kurangkan harga ini dari waktu H yang sebesar 63,5 µ detik;
63,5 µ detik – 10,2µ detik =
53,3 µ detik
Maka 53,3 µ detik adalah waktu yang diperlukan untuk pemayaran visible, tanpa pengosongan
dalam
masing-masing
garis
horizontal.
Untuk
mengosongkan H diperlukan jejak horizontal.
Yang ditindihkan di atas pulsa-pulsa pengosongan H adalah pulsa-pulsa penyelarasan H yang lebih
sempit. Sebagaimana terlihat pada Gambar 7.6, masing-masing
pulsa penyelarasan H adalah 0,08 H atau setengah
lebar rata-rata dari pulsa
pengosongan. Jadi
waktu penyelarasan ini kira-kira adalah
10 µ detik dibagi 2 atau sebesar 5 µ detik.
SERAMBI DEPAN DAN BELAKANG ( FRONT PORCH AND BACK PORCH )
Selama setengah
waktu pengosongan yang tinggal yang juga adalah 5 µ detik, sinyalnya berada
pada level pengosongan. Bagian yang tepat sebelum pulsa
penyelarasan disebut serambi
depan (front porch), dan serambi
belakang (back porch) mengikuti
pulsa penyelarasan. Lebar serambi depan adalah 0,06 H. periode waktu
ini adalah 1,27 µ detik untuk
serambi depan dan
3,81 µ detik untuk serambi belakang.
Perhatikan bahwa serambi belakang
adalah tiga kali lebih panjang
daripada serambi depan. Semua
periode waktu di
dalam sebuah garis horizontal ini diringkas
pada tabel 7.1, dengan toleransi
yang diperlukan.
Gambar 7.6 (a). rincian pengosongan horisontal dan pulsa-pulsa penyelarasan. Waktu H adalah 1/15,750
µ detik = 63,5 µ detik. Pada
gambar di bawah sinyal,
pinggiran-pinggiran hitam memperlihatkan
pengosongan. (b) Pengosongan
H bergerak ke dalam
gambar untuk memperlihatkan
efek terhadap layar, terang lebih
tinggi daripada normal.
PENGOSONGAN H DAN PEMAYARAN H
Waktu pengosongan sedikit lebih lama daripada
nilai khas dari waktu pengulangan jejak. Sebagai akibatnya, sebagian kecil dari penjejakan (trace) biasanya dikosongkan pada waktu permulaan dan akhir setiap garis pemayaran. Efek pengosongan horizontal ini dilukiskan oleh batang-batang hitam di sebelah kiri dan kanan gambar pada Gambar 7.6 a. hitam pada pinggiran-pinggiran kanan bersesuaian dengan serambi depan dari pengosongan horizontal, sebelum pengulangan jejak dimulai. Umumnya pengulangan jejak horizontal dimulai pada pinggiran
pertama (leading edge) dari pulsa penyelarasan. Tepat sebelum pengulangan jejak (bila berkas pemayaran menyelesaikan penjejakannya ke kanan), level pengosongan dari
serambi depan akan menyebabkan pinggiran kanan menjadi hitam. Dengan sejumlah kecil dari setiap garis dikosongkan dengan cara ini, sebuah batang hitam di sebelah kanan ini dapat dianggap sebagai reproduksi dari bagian serambi depan dari pengosongan horisontal.
TABEL 7.1.
RINCIAN PENGOSONGAN HORISONTAL
PERIODE |
WAKTUdalam µ detik |
Garis total (H) |
63,5 |
Pengosongan H |
9,5 – 11,5 |
Pulsa penyelarasan
H |
4,75 ± 0,5 |
Serambi depan |
1,27 (minimum) |
Serambi
belakang |
3,81 (minimum) |
Waktu garis visibel |
52-54 |
Setelah serambi depan dari pengosongan pengulangan jejak horisontal dapat dimulai bila pulsa penyelarasan dimulai. Flyback pasti dikosongkan sebab level penyelarasan lebih hitam daripada hitam. Walaupun pengulangan jejak umumnya dimulai dengan pulsa penyelarasan, jumlah
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan flyback tergantung pada rangkaian-rangkaian pemayaran. Waktu flyback khas adalah 7 µ detik.
Waktu pengosongan setelah serambi depan adalah 8,93 µ detik, yang dihitung sebagai 10,2 –
1,27 = 8,93 µ
detik
Sekarang kurangkan waktu flyback
sebesar 7 µ
detik.
8,93
– 7,00 = 2,93 µ detik
2,93 µ detik adalah waktu pengosongan yang masih tertinggi setelah pengulangan jejak ke pinggiran kiri telah diselesaikan.
Walaupun
pengosongan masih berjalan, bentuk gelombang defleksi gigi gergaji menyebabkan berkas pemayaran memulai
penjejakannya mengikuti
flyback. Sebagai akibatnya, bagian pertama dari penjejakan
disebelah kiri dkosongkan. Setelah 2,93 µ detik dari waktu penjejakan kosong di pinggiran kiri, pulsa pengosongan dipindahkan. Maka sinyal video mereproduksi
informasi gambar begitu berkas pembayaran melanjutkan penjejakannya untuk 53,3 µ detik dari waktu penjejakan yang dapat terlibat. Akan tetapi, sejumlah kecil dari setiap garis yang dikosongkan pada awal penjejakan membentuk batang hitam di pinggir kiri raster. Pinggiran
hitam di kiri ini merupakan bagian
dari setiap serambi belakang yang mengikuti penyelarasan horizontal.
Batang-batang pengosongan pada sisi-sisi tidak mempunyai efek terhadap gambar selain daripada
mengurangi sedikit lebarnya, dibandingkan dengan raster yang dikosongkan. Akan tetapi, amplitude pemayaran horisontal dapat dinaikkan untuk memberikan lebar gambar yang diinginkan.
Gambar 7.6b memperlihatkan efek terhadap layar tabung gambar untuk serambi depan dan belakang selama pemgosongan
H. Terangnya disetel lebih tinggi daripada biasa, guna membuat pengosongan
lebih
terang
daripada
hitam.
Juga
fasa
pemayaran terhadap pengosongan harus digeser untuk menempatkan
waktu
pengosongan ke dalam waktu penjejakan.
RINGKASAN WAKTU PENGOSONGAN H (Horisontal)
Untuk nilai-nilai yang khas, lebar masing-masing pulsa pengosongan H adalah 10 µ detik. Lebar pulsa penyelarasan H adalah 5
µ detik atau setengah waktu pengosongan. Tepat sebelum
penyelarasan H, serambi depan adalah 1,27 µ
detik. Serambi
hitam persis setelah penyelarasan
H adalah 3,81 µ detik. Perhatikan
bahwa 1,27 + 3,81 adalah kira-kira
5µ detik. Dengan merambatkan ini ke 5 µ detik
untuk penyelarasan H akan memberikan waktu pengosongan H sebesar 10µ detik.
WAKTU
PENGOSONGAN VERTIKAL (VERTICAL
BLANKING TIME)
Pulsa-pulsa pengosongan vertikal mengubah amplitudo sinyal video menjadi hitam sehingga bekas pemayaran
dikosongkan (blanked out) selama pengulangan jejak vertikal .
GARIS-GARIS H YANG DIKOSONGKAN OLEH PENGOSONGAN V
Waktu sebesar 1333 adalah cukup lama untuk mencakup banyak
garis pemayaran horisontal yang lengkap . Bila kita membagi waktu
pengosongan vertikal 1333
dengan
63,5 periode
garis total kita peroleh
21 . Jadi 21 garis dikosongkan
dalam tiap medan , atau 42 garis
dalam kerangka . Jumlah total
dari garis kosong dalam kerangka
juga
dapat dihitung sebagai 0,08 x 525 = 42 .
Waktu yang relatif lama mengosongkan tidak hanya garis-garis retrace vertikal , tetapi juga
sebagian kecil penjejakan
vertikal di dasar dan puncak .
PULSA-PULSA DALAM
WAKTU PENGOSONGAN V
Pulsa-pulsa penyelarasan yang disisipkan di dalam sinyal video komposit
selama pulsa pengosongan vertikal yang lebar diperlihatkan pada Gambar 7.7 . Ini mencakup pulsa-pulsa
untuk menyamakan , pulsa-pulsa penyelarasan vertikal , dan beberapa pulsa
penyelarasan horisontal
. Sinyal-sinyalnya diperlihatkan pada interval waktu
di
antar akhir satu
medan dan yang berikutnya , untuk melukiskan apa uyang
terjadi selama waktu pengosongan vertikal .
Kedua sinyal yang diperlihatkan satu di atas yang
lainnya adalah sama , kecuali untuk
pergeseran setengah garis
antara medan yang berurutan
yang
diperlukan untuk pemayaran
terjalin garis- garis
ganjil .
Dimulai di kiri pada Gambar 7.7 , ke empat garis pemayaran horisontal yang terakhir pada dasar raster diperlihatkan bersama pulsa-pulsa pengosongan dan penyelarasan horisontal yang diperlukan . Segera setelah menyusul haris variabel terakhir , sinyal video dibuat menjadi hitam oleh pulsa pengosongan vertikal dalam rangka persiapan untuk pengulangan jejak vertikal.
Periode pengosongan vertikal dimulai dengan suatu kelompok 6 pulsa pemayaran , yang terpisah pada interval
setengah garis.
Berikutnya adalah pulsa penyelarasan vertikal bergerigi yang sesungguhnya menghasilkan flyback vertikal di dalam rangkaian pemayaran . Gerigi juga
terjadi pada interval
setengah garis . Dengan
demikian, pulsa
penyelarasaan vertikal yang
lengkap lebarnya adalah tiga
garis .
Mengikuti penyelarasaan vertikal adalah suatu kelompok lain yang terdiri dari enam pulsa penyamaan dan suatu rentetan pulsa horisontal .
Selama periode pengosongan vertikal keseluruhan , tidak ada informasi
gambar yang dihasilkan , sebab level sinyal adalah hitam
atau lebih hitam daripada hitam sehingga pengulangan
jejak vertikal dapat dikosongkan . Rincian dari semua pulsa
tersebut dalam interval
pengosongan vertikal diringkas pada tabel 7.2 .
Perhatikan posisi pulsa penyamaan pertama pada awal pengosongan vertikal pada Gambar 7.7. Dalam sinyal di puncak, pulsa pertama adalah suatu garis penuh yang di luar pulsa penyelarasaan horisontal sebelumnya dalam sinyal di bawah
untuk medan berikutnya, pulsa pertama adalah sejauh setengah
garis. Beda waktu setengah garis ini antara medan-medan genap dan ganjil berlanjut melalui semua pulsa berikutnya, sehingga pulsa-pulsa penyelarasaan vertikal untuk medan-medan yang berturutan diatur waktunya untuk pemayaran terjalin garis ganjil .
PENGOSONGAN V DAN PEMAYARAN V
Pulsa penyelarasan vertikal yang bergerigi memaksa rangkaian defleksi vertikal untuk memulai flyback umumnya
tidak akan mulai dengan dimulainya penyelarasaan vertikal karena pulsa penyelarasaan harus membangun muatan di dalam sebuah kapasitor guna
memacu rangkaian-rangkaian pemayaran . Jika kita asumsikan
bahwa flyback vertikal dimulai
dengan pinggiran leading
dari gerigi ketiga , maka waktu dari satu garis berlalu
selama penyelarasaan vertikal sebelum flyback dimulai . Juga enam pulsa untuk
menyamakan yang sama
dengan tiga garis
terjadi sebelum penyelarasan
vertikal . Jadi 3 + 1 = 4 garis dikosongkan di dasar
gambar , tepat
sebelum pengulangan jejak vertikal dimulai
.
Berapa banyak waktu yang diperlukan untuk flyback tergantung pada rangkain pemayaran , namun waktu pengulangan
jejak vertikal yang khas adalah lima
garis . Begitu pengulangan
jejak berkas pemayaran dari dasar
ke puncak raster, di hasilkan
lima garis horisontal lengkap . Pengulangan jejak vertikal ini dapat
di selesaikan dengan mudah selama
waktu pengosongan vertikal
.
Dengan 4 garis dikosongkan di dasar sebelum flyback dan 5 garis dikosongkan selama flyback , 12 garis tersisa dari
total 21 selama pengosongan vertikal. Ke 12 garis kosong ini
berada di puncakraster
pada permukaan penjejakan
vertikal arah ke bawah
.
Ringkasannya , 4 garis dikosongkan pada dasar dan 12 garis
di puncak dalam masing- masing
medan . Di dalam
kerangka total dari
dua medan , 8 garis dikosongkan di dasar dan 24 garis di
puncak . Garis-garis pemayaran yang dihasilkan selama penjejakan vertikal , tetapi yang dijadikan hitam oleh
pengosongan vertikal , membentuk batang –batang hitam
di puncak dan dasar gambar
.
Tinggi gambar sedikit berkurang dengan pengosongan , dibandingkan dengan raster yang tidak dikosongkan . Akan tetapi , tingginya dapat diperbaiki dengan mudah dengan memperbesar amplitudo dari bentuk gelombang gigi gergaji untuk penyamran vertikal .
RINGKASAN WAKTU PENGOSONGAN V
Pulsa-pulsa pengosongan vertikal yang berulang pada 60 Hz disisipkan untuk setiap medan pemayaran
vertikal guna mengosongkan pengulangan jejak V . Lebar pulsa pengosongan V
adalah 1333 , waktu yang cukup
untuk pemayaran 21 garis horisontal
lengkap dalam masing-masing
medan .
Pulsa penyelarasan V bergerigi juga diulang pada 60 Hz untuk menyelaraskan
pemayaran vertikal
pada masing-masing medan . Lebar masing-masing pulsa penyelarasan V adalah
enam buah setengah garis atau
tiga garis H lengkap . Pulsa penyelerasan V dibuat
jauh lebih besar daripada pulsa-pulsa
penyelarasan H sehingga
mereka dapat dipisahkan dalam rangkaian-rangkaian penyelarsan pada peswat penerima .
Masing-masing pulsa-pulsa
penyelarasan V mempunyai gerigi pada interval setengah
garis guna mempertahankan kesinambungan penyelarasan horisontal selama waktu penyelarasan V .
Tepat sebelum dan sesudah masing-masing pulsa penyelarasan V terdapat sekelompok 6 pulsa untuk menyamakan . Karena adanya jarak setengah garis dari pulsa penyamaan , panjang masing-masing kelompok adalah tiga garis H . Jarak setengah garis akan mempertahankan kesinambungan penyelarasan horisontal dengan pulsa-pulsa untuk menyamakan yang bergantian selama waktu pengosongan vertikal .
Dengan
dua
pulsa
dalam
waktu
dari
satu
garis
H lengkap , pulsa-pulsa untuk menyamakan akan di ulang pada laju 2 x 15.750 = 31.500
Hz . Kelompok-kelompok pulsa untuk menyamakan tepat sebelum dan sesudah
penyelarasan V digunakan untuk meningkatkan penyelarasan vertikal pada medan -medan genap dan ganjil
.
Gerigi setengah garis dalam pulsa penyelarasan vertikal juga mempunyai frekuensi sebesar 31.500 Hz . Sebenarnya,
pulsa-pulsa untuk menyamakan dan gerigi
vertikal adalah pulsa-pulsa
yang serupa tetapi dengan
polaritas yang berlawanan.