Translate

Senin, 18 September 2023

DASAR KAMERA TV

ENGLISH


BAHASA INDONESIA



 DASAR KAMERA TV

Televisi  sudah begitu lazim sehingga kita cenderung menerimanya tanpa banyak bertanya, tetapi kemampuan mengubah sebuah gambar menjadi sinyal video merupakan suatu prestasi teknik yang luar biasa. Hal ini khususnya  untuk kamera-kamera TV portable (gambar 3.1b) yang dapat lebih kecil daripada kamera-kamera film (gambar 3.1.a). Suatu keuntungan penting dari kamera TV ini adalah bahwa kita dapat melihat gambar dengan segera tanpa menunggu pengolahan film. Awalnya secara terintegrasi kamera TV ini tidak memiliki proses perekaman, jadi perekaman dilakukan secara terpisah pada studio baik secara analog atau digital.


Gambar 3.1a Kamera Film

        Gambar 3.1b Kamera TV

Suatu ide menyeluruh dari fungsi kamera TV dilukiskan pada Gambar 3-2 dan 3-3. Pada Gambar 3-2 kamera ditunjukan pada adegan/pandangan sehingga bayangan optik (optical image) dapat difokuskan pada pelat sasaran tabung pengambil  (pick-up tube). Jika Anda dapat  melihat  ke  dalam, Anda akan melihat bayangan optik. Sinyal video yang dihasilkan diperlihatkan  oleh  bentuk gelombang osiloskop di bagian kiri bawah gambar. Di atas  osiloskop adalah monitor,  yang memperlihatkan gambar  yang  direproduksi..


Gambar 3-2. Kamera Tekevisi yang shooting gambar pola grafik hitam dan putih.

Bentuk  gelombang  osiloskop  memperlihatkan  keluaran  sinyal  video. Rincian bentuk gelombang sinyal video yang lebih lengkap diperlihatkan oleh diagram balok pada Gambar 3-3. Mula-mula, pulsa-pulsa pengosongan ditambahkan ke sinyal kamera. Mereka menyebabkan amplitudo sinyal menuju level hitam sehingga pengulangjejakan dalam pemayaran tidak akan terlihat. Selanjutnya pulsa-pulsa penyelarasan  (sync)  disisipkan. Penyelarasan (sinkronisasi) diperlukan untuk mengatur waktu pemayaran horisontal dan vertikal. Sinyal kamera beserta pengosongan dan penyelarasan (sync) dinamakan sinyal video komposit (composite video signal). Kadang-kadang istilah  sinyal  video  yang bukan  komposit (noncomposite video signal) digunakan  untuk  mengenali  sinyal  kamera  dengan  pengosongan tetapi tanpa penyelarasan. Level keluaran standar dari sinyal video komposit dari kamera adalah  1 Volt puncak-ke-puncak (p-p = peak to peak) dengan pulsa-pulsa penyelarasan di posisi bawah untuk polaritas  negatif.

BAYANGAN  OPTIK.

Pada Gambar 3-3, digunakan sebuah tabung kamera vidicon. Bayangan optik (optical image) difokuskan pada pelat bayangan fotolistrik pada permukaan bagian dalam. Lensa-lensa optik menghasilkan suatu bayangan adegan yang terbalik pada daerah persegi yang dipayar oleh berkas elektron Suatu bayangan terbalik kemudian dibalik kanan ke kiri dan bawah  ke atas. Setiap lensa-lensa cembung menghasilkan suatu bayangan terbalik.  Dengan  cara  ini, lensa berfungsi persis seperti dalam sebuah kamera film,  kecuali  bahwa  bidang  fokus  berupa pelat penyetel vidicon ketimbang  sebuah  permukaan film.

Gambar 3-3. Diagram balok yang menunjukkan bagaimana kamera televisi menyalurkan keluaran sinyal video komposit. Di sini tidak diperlihatkan refleksi dan pemfokusan tabung kamera.

Selain membentuk bayangan optik, lensa mengatur cahaya dengan sebuah  diafragma mekanis yang terpasang pada rumah lensa. Persis seperti pada sebuah kamera film, pembukaan diafragma dikalibrasi dalam bentuk besaran tertentu. Dalam kamera yang murah untuk pemakaian konsumen atau pemakaian di industri, pembukaan diafragma secara manual untuk mendapatkan cahaya masuk yang diinginkan. Akan tetapi, dalam kamera-kamera yang lebih canggih,  cahaya yang masuk dapat  disetel  secara otomatis.

 KONVERSI FOTO LISTRIK (PHOTO  ELECTRIC CONVERSION)

Di bagian dalam tabung kamera, bayangan cahaya dikonversi menjadi suatu pola muatan listrik. Jumlah muatan untuk masing-masing elemen gambar bervariasi secara langsung dengan jumlah cahaya.pola muatan untuk masing-masing elemen gambar bervariasi secara langsung dengan jumlah cahaya. Pola muatan ini dipayar secara berurutan menurut waktu  oleh  berkas  electron yang menyapu lewat pelat bayangan. Di sini pemayaran berlangsung dari kanan ke kiri dan dari bawah ke atas. Perhatikan bahwa bayangan (image) dalam tabung kamera di ubah oleh lensa.

Fungsi berkas pemayaran eketron adalah mengosongkan muatan tiap-tiap titik di dalam pola muatan bayangan. Pengosongan muatan ini mengahsilkan arus sinyal elektroda keluaran dari tabung kamera.  Jika pola muatan keseluruhan dipayar,  arus sinyal  dihasilkan untuk gambar.

PENGOLAHAN SINYAL (SIGNAL  PROCESSING)

Arus sinyal dari tabung kamera sangat kecil, yakni beberapa persepuluh dari satu mikroamper. Dengan demikian, tahap pertama pada Gambar 3-3 memperlihatkan sebuah penguat mula (preamplifier) bagi sinyal kamera level rendah. Tahap ini menyatakan suatu penguat berpenguatan tinggi dengan derau yang rendah, yang terbungkus sempurna guna mencegah masuknya interferensi listrik. Penguat mula (preamplifier) ditempatkan sedekat mungkin ke terminal  keluaran tabung kamera.

Berkas pembayaran elektron diputuskan selama interval pengulangan jejak ini diperlukan agar berkas dapat berayun kembali ke posisi semula tanpa  kelihatan.  Pengulangn  jejak juga disebut flyback, sebab dia jauh lebih cepat daripada penjejakan(trace). Level pengosongan menetapkansuatu acuan bagi level  hitam.

Setelah penguat mula pada Gambar 3-3 adalah fungsi prosessor sinyal dan penjumlah penyelarasan. Pengolahan sinyal mengoreksi pembayangan yang tidak diinginkan dalam gambar dan memberikan rasio kontras yang diinginkan. Pembayangn terjadi karena karakter pelat bayangan peka cahaya tidak sempurna secara seragam dikeseluruhan permukaan.

Adalah perlu untuk memperoleh rasio kontras yang diinginkan yang dinamakan koreksi gamma    (gamma    correction),    untuk    mengkopensasi     kenyataan    bahwa    tabung    gambar

mengutamakan putih dalam mereproduksi bayangan/gambar. Koreksi ini dapat diperbandingkan dengan  ide penyusutan  dan  pemuaian volume  dengan suatu sinyal audio.

Pengolahan terakhir mencakup pemotongan (clamp) bagian sinyal video yang kosong ke suatu level tegangan acuan diikuti dengan penyisipan pulsa penyelarasan. Kenyataannya, level pengosongan  ini  adalah  suatu   level tumpuan  pada  mana  penyelarasan  ditambahkan.

Hasil akhir adalah sniyal video komposit, termasuk sinyal   kamera,  pulsa-pulsa pengosongan, dan pulsa-pulsa penyelarasan. Level keluaran standar antara ujung-ujung adalah impedansi 75 Ω dan tegangan 1 V p-p, seperti yang yang diperlihatkan disebelah kanan pada Gambar 3-3. Rangkaian keluaran kamera dirancang untuk menggerakkan kabel koaksial 75 Ω.

 

PENGONTROLAN BERKAS    (BEAMCONTROL)

Termasuk dalam kamera adalah ketenetuan-ketentuan untuk mengontrol jumlah arus berkas, pemfokusan, dan defleksi dalam tabung kamera. Pemusatan berkas adalah kritis karena ukuran bintik yang bergerak menentukan resolusi atau ketajaman  seluruh  gambar yang dihasilkan.

Adalah penting untuk memahami bahwa kamera televisi mempunyai dua pengaturan focus. Fokus optik membuat bayangan cahaya (light image) menjadi fokus yang tajam di atas permukaan tabung pengambil. Fokus listrik mempertajam berkas electron menjadi sebuah bintik yang sangat kecil di atas permukaan peka cahaya yang akan dipayar. Jika tidak, rincian akan hilang   sewaktu   berkas    mengganti   elemen-elemen  gambar.

Berkas pemayaran electron dibelokkan oleh kumparan-kumparan  di  dalam sebuah gambar luar yang bersesuaian dengan tabung kamera. Arus pemayaran linier untuk defleksi yang seragam dilengkapi oleh generator-geneator tanjak arus (current ramp), atau gigi gergaji, untuk pemayaran H dan juga V.  Mereka digerakkan dari sebuah sumber pengatur waktu induk yang disebut generator penyelaras (sync generator). Dalam kamera studio, generator-generator gigi gergaji disuplai dengan sinyal-sinyal penggerak H dan penggerak V dari sebuah generator induk yang memberikan penggerak yang sama ke semua kamera memayar secara sinkron. Sinyal penggerak standar adalah suatu pulsa negatif 4V dengan leading edgenya yang berpotongan dengan awal pengosongan untuk pemayaran H dan V. Akan tetapi  dalam  kamera-kamera  portabel kecil,  rangkaian defleksi  digerakkan dari  sebuah generator  penyelaras  dibagian dalam.

 

KEPALA  KAMERA  DAN  UNIT  PENGONTROL  KAMERA  (Camera Control Unit = CCU).

Kamera-kamera studio di bagi atas dua bagian utama, yakni kepala dan unit pengontrol. Kepala ini terdiri dari tabung pengambil (atau tabung- tabung   dalam  kamera   bewarna),   rarngkaian-rangkaian   defleksi   dan  rangkaian-rangkaian  lain yang diperlukan bagi tabung kamera, dan penguat mula (pre-amplifier).

Unit pengnotrolan kamera (CCU-Camera Control Unit) adalah unit pengontrolan induk yang ditempatkan di dalam konsol ruang control. Dalam CCU terdapat sambungan-sambungan perantara (interface) ke generator penyelaras induk, yang diperuntukkan untuk pengontrolan pembuka selaput pelangi pada lensa-lensa kamera, dari jauh rangkaian untuk penyetelan level hitam dan sinyal-sinyal lain yang diperlukan untuk  pengolahan.

CCU menyalurkan arus ke sebuah lampu pencacah (tally lamp) yang dipasang pada kamera agar operator mengetahui kamera mana yang sedang mengambil gambar. CCU juga memiliki sambungan intercom dengan suatu jack headset pada kamera, yang memungkinkan komunikasi suara dengan operator kamera. Bila kamera berada dalam  pengontrolan  CCU,  operator hanya membidik pada gambar dan zoom dan memfokuskan.

JENIS  TABUNG KAMERA

Alat-alat pengambk kamera telah muncul bersama sejak adanya pemayaran mekanik dengan piringan Nipkow (Nipkow disk). Dalam sisten ini, sebuah tabung fotolistrik digunakan bersama sebuah roda berputar yang di bologi dengan lobang-lobang kecil melingar menuju pusat untuk memayar elemen-elemen gambar. Alat pengambil listrik yang pertama sekali adalah pemotong bayangan (image dissector) dan iconoscope. Jenis yang tekah disempurnakan adalah iconoscope bayangan dan orthicon. Nama orthicon menunjukkan huungan yang linier antara masukan cahaya dan keluaran yang linier antara masukan cahaya dan keluaran sinyal. Tabung kamera model lama ini digunakan dalam penyiarantelevisi pada sekitar tahun 1932 sampai 1945. Kemudian   alat   pengambil   lain  yang   digunakan   adalah  pemayar   bintik   terbang  (flying spot scanner).   Dalam metode ini,  bintik  cahaya dari  layar  sebuah tabung  sinar  katoda  (CRT) digunakan sebagai sumber cahaya untuk memayar sebuah film slide.

Tabung kamera orthicon bayangan (IO = Image Orthicon) yang dikembangkan  pada tahun 1945 menjadi beban kerja standar dari televisi untuk beberapa tahun sebab kepekaannya yang itnggi dibandingkan dengan jenis-jenis yang lama. Akan tetapi, tabung kamera ini relatif besar dan mahal sebab strukturnya yang rumit. Sekarang ini vidicon praktis digunakan dalam semua pemakaian televisi, termasuk penyiaran, kamera-kamera portable kecil, kamera  pengawasan,  dan peenggunaan di  dalam industri.  Berikut  ini adalah jenis-jenis utama.

Vidicon. Ukuran vidicon yang kecil, dengan diameter pelat penyetela sebesar 2/3, 1 atau 1,2 inci (16,9; 25,4; atau 30,5 mm). Dalam tabung kamera dasar ini, sasaran yang peka cahaya, atau pelat bayangan, dibuat dari trisulfida antimony.

Plumbicon. Nama ini adalah merek dangang dari N.V Philips. Tabung kamera ini serupa dengan vidicon dasar, tetapi pelat bayangan Plumbicon terbuat dari oksida timbale (PbO).Kepekaannya  lebih baik pada cahaya biru daripada  untukmerah.

Saticon. Nama ini adalah merek dangan Hitachi Ltd. Pelat bayanagn terbuat dari selenium, arsenik dantellurium.

Silicon vidicon. Titik sambungan semikonduktor silicon digunakan untuk bahan sasaran di dalam silicon vidicon. Keuntungannya adaalah sensitivitasnya yang sangat  tinggi untuk pemakaian dengan  cahaya rendah.

Chalnicon. Nama ini adalah merek dagang Toshiba Electric  Co.Ltd.  Sasarannya  berupa sebuah susuna lapis ganda yang rumit yang terdiri dari oksida kaleng, cadmium selenide, dan trisulfida arsenik. Tabung kamera ini memiliki sinsitivitas yang sangat tinggi.

Newvicon. Nama ini adalah merek dangang. Matsushita Electric. Sasaran terbuat dari lapisan selenium seng tidak berbentuk (amorphous) yang ditopang oleh trisulfida antimony. Amorphous berarti suatu keadaan fisis yang bukan dalam suatu bentuk yang pasti yakni, ekivalen dengan cairan padat. Keuntungan Newvicon adalah sensitivitasnya ya g sangat tinggi dan respon spectral yang meluas ke panjang gelombang cahaya yang panjang untukinfra   merah.

Semua tabung kamera ini serupa  dalam konstruksi  dengan  vidicon,  tetapi  dugunakan bahan yang berbeda untuk pelat sasaran guna mandapatkan karakteristik fotolistrik yang diinginkan. Sensitivitas yang tinggi diinginkan agar hanya sedikit cahaya yang diperkulan untuk sinyal  kamera.  Respons  spectral  mementukan sensitivitas ralif untuk berbagi warna.

VIDICON

Rincian Konstruksi vidicon diperlihatkan pada gambar 3.4 . Vidicon terdiriatas sebuah pembungkus gelas bersama sebuah faceplate yang rata secara optik di ujung guna menerima masukan cahaya. Pada permukaan belakang faceplate dibagian dalam pembungkus yang dihampakan. terdapat bahan peka cahaya yang bekerja yang sebagai pelat sasaran atau pelat bayangan. Pelat tersebut memiliki dua lapisan. kedalam menghadap cahaya,adalah suatu lapisan tipis yang dapat tembus cahaya(Transparan) tetapi secara listrik bersifat menghantarkan.  Lapisan ini terbuat dari Oksida seng (SnO). Sambungan listrik dilakukan ke lapisan  ini  oleh  sebuah cincin sasaran (target ring) loam yang menglilingi tabung. Cincin logam merupakan terminal keluaran sinyal.

Bagian belakang pelat sasaran yakni menghadap sasaran elektron, memiliki suatu lapisan bahan peka cahaya yang bisaanya adalah trisulfida antimoni. Lapisan ini adalah fotokondukif. tahanannya kurang terhadap  pertambahan  cahaya.  Sebagai akibat, perubahan-perubahan  intensitas cahaya dapat ubah ke perubahan sinyal listrik.

Pemandangan difokuskan oleh sebuah lensa optik ke sasaran vidicon. cahaya  lewat  melalui faceplat gelas dan permukaan konduktif bagian-bagian dalam ke pelat bayangan fotokonduktif dipayar olehberkas elektron. Sinyal kamera yang dihasilkan diambil dari cincin sasaran. Umumnya Vidicon terdapat dalam dalam tiga ukuran menurut diameter faceplate yakni 1,2 inci(30,5 mm); 1 inci (25,4 mm), dan 2/3inci (18 mm). Panjangnya Adalah 5 sampai 8 inci (127 sampai 203 mm).


Gambar 3.4 . Konstruksi  Bagian dalam Tabung Vidicon

BERKAS  ELEKTRON  DALAM  VIDICON.

Elekton elektrondimula  dari katoda  yang dipanaskan untuk emisi termonik. Seperti  dalam tabung hanpa khas. Tegangan pemanas adalah  6,3 V pada  95 mA.

Elektron-Elektron dari katoda ditarik sasaran oleh kisi pemercepat positif  G2 pada 300 Volt.  Akan tepat, kisi pengatur G1di sebelah katoda mengkontrol muatan ruang di sebelah katoda. Perhatikan bahwa G1 adalah pada -30 V dengan acuhan terhadap katoda yang ditanahkan. Tegangan bias ini mengkontrol  kerapatan electron, atau jumlah arus berkas .keduanya G1 dan   G2 adalah silinder silinder logam kecil berserta sebuah celah (apertur)  melalui  mana  berkas electron dapat  lewat.

Setelah G2 adalah elektroda kisi berfokus panjang G3 pada 260 V. berikutnya adalah rangkaian G4 yang berdekatan dengan pelat sasaran. Potensial G4 adalah 400 V. berkenan terhadap katoda.

FOKUS  BERKAS.

Elektron –elektron dibuat mengumpulkan ke sebuah berkas sempit olehlensa elektrostatik di dalam senapan dan oleh sebuah kumparan luar untuk pemfokusan magnetik. Perhatikan bahwa kisi focus G3 pada 260 Vkurang positif daripada kisi pemercepat pada 300 V. hasilnya adalah penurunan kecepatan elektron-elektron. Perlambatan elektron-elektron membuat mereka  mengumpulan  ke tengan berkas.  Disamoung  itu,  arus  dalam kumparan focus  magnetic dapat disetel. Kumparan focus mengelilingi kumparan-kumparan defleksi dalam rakitan ganda sekeliling tabung.

 DEFLEKSI  BERKAS. 

Untuk pemayaran baying-bayang,  berkas  elektron dibuat  bergeser  dari sisi ke sisi pada laju garis horizontal dan secara verktikal pada laju pengulangan medan oleh arus dalam kumparan-kumparan defleksi. Masing-masing pasangan kumparan , yakni dua  untuk defleksi H dan dua untuk defleksi V dililitkan dalam bentuk pelana di dalam rakitan ganda agar pas sekeliling pembungkus  gelas.

Berkas elektron bergerak tegak lurus arah medan magnet. Sebagai akibatnya, kumparan defleksi H dipasang diatas dan dibawah tabung. Medan magnet ini berada dalam bidang vertical guna menyimapangkan berkas secara horizontal. Dengan cara sama, kumparan defleksi vertical ditempatkan pada salahsatu sisi tabung.

PENDARATAN  BERKAS  (BEAM  LANDING).

Di depan kisi (grid) G3, dekat pelat sasaran, amata jala kawat (wire mesh) untuk G4 berfungsi sebagai moncong senapan elektron. Kisi G4 adalah sebuah piringan dengan mata jala kawat yang sangat halus. Potensialnya adalah 400 V terhadap katoda. Akan tetapi, sasaran berada pada potensial yang jauh lebih rendah, khasnya adalah 50 V. dengan demikian. Pelat sasaran adalah negative dibandingkan  dengan  G4.  Akibatnya elektron-elektron diperlambat dan berkas mencapai sasaran dengan kecepatan yang sangat rendah.

Gambar 3.5 (a) Vidicon menghasilkan sinyal output
Gambar 3.5 (b) Skematik Vidicon
Disamping itu medan listrik antara sasaran dan mata jala adalah tegak lurus pada permukaan sasaran . sebagai akibatnya elektron-elektron mencapai sasaran dengan sudutyang tegak lurus  pada semua titik pada permukaan, ditengah-tengah, demikian pula dengan pojok-pojok dan sisi- sisi pelat bayangan. Pendaratan berkas yang tegak lurus memungkinkan focus  yang  lebih seragam di semua titik pada permukaan. Keuntungan lain dengan adanya berkas pemayar pada kecepatan rendah adalah tidak adanya pancaran (emisi) sekunder elektron – elektron dari sasaran, yang dapat berinterfensi dengan  efek foto konduktif untuk bayangan.

 AKSI  FOTO  KONDUKTOR.

Gambar 3-6. Kurva respons karakteristik cahaya vidicon

Lapisan trisulfida antimony adalah suatu semi konduktor yang sensitive terhadap cahaya. Lapisan ini bersifat sebagai suatu isolator pada temperature  temperatur yang sangat rendah dan pada tanpa masukan cahaya. Sedikti  sekali  elektron  bebas yang terdapat struktur ikatan kovalen semikonduktor. Akan tetapi penyerapan cahaya menaikkan level energy dari atom-atom dalam struktur Kristal. Sebagai akibatnya, elektron-elektron yang  naik sampai level konduksi, bebas berpindah  ke lapisan osida seng (tin)  yang positif. Tindakan  ini menyebabkan muatan dipindahkan dari depan ke belakang pelat sasaran.  Muatan  positif  berada pada permukaan bagian dalam mengarah pada senapan  electron.

Dengan kata lain, pelat sasaran memiliki suatu bayangan muatan yang cocok   dengan bayangan optic. Putih dalam gambar adalah yang paling positif

Namun, perpindahan muatan tidak membentuk suatu arus sinyal, sampai berkas elektron menyapu lewat setiap elemen gambar. Berkas dengan energy yang rendah hanya menyimpan cukup elektron pada pelat sasaran untuk mengosongkan setiap titik ke potensial nol. Arus pengkosong ini (discharge current), yang diambil dari sumbungan  pada cincin  sasaran, merupakan arus  sinyal  yang memberikan sinyal  kamera.

Sebagai diperlihatkan pada gambar 3-5, arus pengosongan (discharge current) untuk keluaran sinyal kamera mengalir dalam sebuah rangkaian seri yang terdiri dari sasaran, tahanan beban luar RL  catu tegangan untuk sasaran. Katoda yang ditanahkan, dan berkas elektronnya sendiri. Dalam rangkaian ini sasaran bekerja sebagai sebuah tahanan yang berubah-ubah. Tahanannya  R berubah antara 20 MΩ pada keadaan tidak ada cahaya 2 MΩ dengan cahaya   mati.

Kurva respons yang khas untuk karakteristik alir cahaya dari vidicon diperlihatkan pada gambar 3-6. Masing-masing kurva sesuai dengan nilai spesifikasi dari arus gelap  (dark current),yang merupakan arus untuk masukan cahaya nol. Bila lensa tertutup. Arus gelap bertampah terhadap kenaikan tegangan sasaran. Tegangan sasaran yang lebih diperlukan bila terdapat sedikit cahaya dalam adegan. Akan tetapi, masalah keterlambatan bayangan pada pelat sasaran adalah  lebih jelek pada tegangan sasaran lebih tinggi

RESPONS  SPEKTRAL.

Untuk memproduksi suatu gambar monokrom yang sesuai, fotokonduktor harus mempunyai suatu respons spektral bagi cahaya dari warna-warna yang berbeda yang sama dengan respons mata. Panjang gelombang  yang berbeda dengan warna-  warna atau corak yang berbeda. Respons manusia tidak seragam dalam seluruh spektrum visibel, tetapi memuncak pada panjang gelombang hijau-kuning di sekitar 560 nanometer (nm). Respons-respons spektral mata manusia dan vidicon dilukiskan pada Gambar 3-7.

Seandainya kita memandang cahaya dari berbagai corak yang masing-masing meradiasi energy cahaya yang sama, maka kuning dan hijau akan kelihatan paling terang. Dengan demikian untuk menbentuk suatu skala kelabu yang kelihatan alamiah dari hitam melalui kelabu ke putih, tabung kamera harus memiliki respons yang juga memuncak pada panjang-panjang gelombang kuning- hijau. Sebagai cuntoh, sebuah tabung kamera yang hanya sensitif terhadap biru akan menghasilkan suatu gambar hitam dan putih dalam mana kuning, hijau dan merah yang sangat jenuh akan kelihatan hitam atau kelabu yang sangat gelap.


Gambar 3.7. Respons spektral dari tabung kamera dibandingkan terhadap respon mata manusia. PbO adalah oksida timbal untuk Plumbicon. Panjang gelombang adalah dalam nanometer panjang gelombang yang lebih pendek yakni untuk sinar biru barada pada bagian kiri skala.

Perhatikan bahwa tsbung kamera yang sensitive terhadap inframerah digunakan untuk pemakaian khusus. Kamera-karnera ini dapat ”melihat dalam gelap” sebab panjang gelombang merah infra tidak berada dalam spektrum cahaya yang Nampak  (visibel).

 







MODULATOR SINYAL VIDEO WARNA

  MODULATOR SINYAL VIDEO WARNA   Gambar-9: Spektrum-video yang ditempati pemancar-TV hitam-putih. Informasi-warna terselinap di dalam sinyal...