SINYAL INFORMASI GAMBAR DILAYAR DAN SINYAL TEGANGANNYA DI OSCILOSCOPE
ENGLISH
Gambar 7.8. Sinyal video komposit dan informasi gambarnya. (a) Gambar dengan batang lintasan vertical pada dasar putih. (b) Informasi sebaliknya dengan batang putih pada dasar hitam.
Kedua contoh yang diperhatikan pada Gambar 7.8 melukiskan bagaimana sinyal video komposit bersesuaian dengan informasi visual. Pada Gambar 7.8a, sinyal video bersesuaian dengan
satu garis pemayaran untuk suatu bayangan (citra atau image) dengan sebuah batang vertical hitam dibawah pertengahan sebuah kerangka putih. Pada Gambar 7.8b, nilai hitam dan putih didalam gambar di balik dari yang Gambar 7.8a. sinyal – sinyal ini
diperlihatkan bersama polaritas
penyelarasannya yang positif,
tetapi ide yang sama berlaku dengan polaritas penyelarasan yang negatif.
Disebelah kiri pada Gambar 7.8a, sinyal kamera yang diperoleh melalui pemayaran yang aktif dari bayagan mula – mula adalah
pada level putih, sesuai dengan latar belakang putih. Berkas
pemayaran meneruskan gerak majunya
melintas latar belakang
putih dari kerangka, dan sinyalnya
berlanjut pada level putih yang sama sampai dia mencapai tengah – tengah
gambar. Pada waktu batang hitam
dipayar, sinyal video berubah
ke level hitam dan tetap disana sementara
keseluruhan lebar batang hitam
dipayar. Kemudian amplitude sinyal berubah ke
level putih, sesuai dengan latar belakang putih dan
terus pada level tersebut sementara
gerak pamayaranmajumenujusisi kanan dari bayangan
diselesaikan.
Pada akhir penjajakan yang dapat terlihat, pulsa pengosongan horizontal membawa amplitude sinyal video ke level hitam untuk memulai pengulangan jejak. Setelah pengulangan jejak, gerak pemayaran maju dimulai lagi pada garis horizontal berikutnya.
Masing – masing garis horizontal
yang berturutan dalam medan genap
dan ganjil dipayar dalam cara
ini. Sebagai akibatnya, sinyal
video komposit yang sesuai untuk keseluruhan ganbar mengandung suatu
urutan sinyal dengan
suatu bentuk gelombang yang identik
dengan yang diperlihatkan pada Gambar 7.8a
untuk masing – masing garis pemayaran
horizontal yang aktif.
Untuk bayangan pada gamabr 7.8b. idenya adalah sama, tetap sinyal kamera bersesuaian dengan sebuah batang vertical putih dibawahtengah –
tengah dari sebuah kerangka hitam. Sinyal
ini mulai dan berakhir pada level hitam dan berada pada level putih di tengah –tengah.
Ini semuanya adalah tipe bayangan (image) yang sederhana, tetapi kolerasinya dapat diperluas ke bayangan yang memiliki sebarang distribusi cahaya dan naungan. Jika polanya mengandung lima batang hitam vertical terhadap suatu latar belakng putih, sinyal video komposit pada masing – masing garis
horizontal akan mencakup
lima variasi yang cepat dalam amplitude
dari
putih ke hitam.
Sebagai contoh lainnya, misalnya polanya terdiri atas sebuah batang hitam horizontal melintang tengah – tengah sebuah kerangka
putih. Maka, kebanyakan
garis
– garis horizontal akan mengandung informasi gambar
putih
selama keseluruhan periode pengulangan jejak. Amplitudo
sinyal kamera akan tetap pada
level putih kecuali selama interval pengosongan. Akan tetapi,
untuk garis – garis horizontal
yang memayar batang hitam, sinyal kamera dihasilkan
pada level hitam.
TEGANGAN KHAS SINYAL VIDEO.
Sebuah gambar yang actual yang terdiri atas elemen – elemen yang memiliki jumlah
cahaya dan naungan yang
berbeda dengan distribusi
yang tidak seragam dalam garis – garis horizontal dan melalui medan –medan vertical.
Bila didalam adegan terdapat gerakan, sinyal
video mengandung suatu urutan dari tegangan – tegangan yang berubah
secara kontinu. Didalam masing – masing garis,
amplitude sinyal kamera
berubah – ubah untuk
elemen gambar yang
berbeda. Selain itu,
bentuk – bentuk gelombang
dari sinyal kamera untuk garis
–garis akan berubah
didalam medan.
Bentuk – bentuk gelombang yang dihasilkan diperlihatkan oleh gambar – gambar osiloskop
dari suatu sinyal video khas pada Gambar 7.9. Sinyal
ini adalah untuk kisi pengatur dari
tabung gambar. Dia
mempunyai amplitude sebesar 100 Volt puncak ke
puncak dan polaritas
penyelarasan yang negatif.
Gambar 7.9. Gambar – gambar osiloskop
sinyal video komposit, yang diperlihatkan dengan penyelarasan yang turun pada polaritas yang negatif. (a) dua garis horizontal
dengan onformasi gambaran antara
pulsa – pulsa pengosongan
H. penyapuan bagian dalam osiloskop
pada 15.750/2 = 7,875 Hertz. (b) dua medan informasi gambar vertikal antara pulsa – pulsa
pengosongan
V. penyapuan bagian dalam
osiloskop pada 60/2=30 Hertz.
7.6 BENTUK GELOMBANG DI OSILOSKOP
Apabila anda melihat pola-pola osiloskop biasanya variasi sinyal tidak jelas karena mereka berubah ubah terhadap gerakan dalam adegan. Akan tetapi jejak osiloskop akan mengunci untuk pengosongan
H dan pulsa-pulsa penyelarasan pada
laju kecepatan yang mantap sebesar 15.750 Hertz atau
pada pulsa-pulsa Vpada 60 Hertz. Lebih disukai jika frekuensi penyapuan horizontal bagian dalam dari osiloskop
disetel pada setengah frekuensi
ini, untuk memperlihatkan suatu sinyal
video untuk dua garis, seperti pada
Gambar 7.9a, ataupun
untuk dua medan seperti
ppada Gambar 7.9b. Maka masing-masing siklus diperlihatkan
sebesar mungkin dan dengan keseimbangan selama waktu pengosongan.
LAJU GARIS (LINE RATE) .
Bila penyapuan
osiloskop disetel pada 15.750/2 = 7872
Hertz, anda akan
melihat dua garis H dari sinyal video (Gambar
7.9a). Jika adegan memperlihatkan
orang berjalan melintasi ruangan, sebagai suatu contoh
dari gerak horisontal, variasi sinyal kamera
bergerak horisontal, variasi sinyal kamera bergerakmelintas
layar osiloskop diantara pulsa H.
LAJU MEDAN (FIELD RATE) .
Bila penyapuan osiloskop adalah 60/2 = 30 Hertz, anda melihat dua medan sinyal video (Gambar 7.9b). Gerak vertikal yang manapun dalam adegan terlihat sebagai gerakan dalam variasi sinyal kamera melintasi jejak antar pulsa-pulsa penyelarasan. Garis-garis yang bertambah panjang melintasi puncak dan dasar penyelarasan vertikal dalam pola osiloskop disebabkan oleh penyelarasan horisontal.
Anda tidak melihat pulsa-pulsa penyamaan dalam pola ini sebab osiloskop dikunci pada frekuensi pemayaran vertikal. Untuk melihat pulsa-pulsa pemayaran dan gerigi-gerigi dalam pulsa vertikal, anda harus menyetel frekuensi penyapuan
bagian dalam dari osiloskompada
31.500 Hz atau ke suatu perkalian tambahan. Biasanya, penyapuan horisontal dari osiloskop juga harus diperluas.
BENTUK GELOMBANG OSILOSKOP DAN INFORMASI GAMBAR.
Lihat Gambar 7.10.
Citra (image) pada Gambar 7.10a dengan batang batan horisontal dan vertikal, disebut pola garis silang(crosshatch pattern). Jenis citra ini menghasilkan variasi-variasi sinyal kamera yang serupa untuk pemayaran horisontal dan juag vertikal. Akan tetapi, penerapan utama dari pola garis silangadalah untuk memeriksakelinieran pemayaran horisontal dan vertikal untuk penjarakan yang sama dari batang-batang tersebut. Pola garis silang juga digunakan jika dilakukan penyesuaian konvergensi pada tabung-tabung gambar berwarna..
Pada Gambar 7.10b. Bentuk gelombang osiloskop memperlihatkan
dua garis H dari sinyal kamera sebab frekuensi penyapuan bagisn dalam adalah
8775 Hz. Variasi-variasi ini sesuai dengan batang-batang
vertikal dalam gambar.
Pada Gambar 7.10c, bentuk gelombang osiloskop memperlihatkan dua medan vertikal sebab
Frekuensi penyapuan bagian dalam adalah 30Hz. Variasi-variasi sinyal kamera ini sesuai dengan batang-batang
horisontal pada gambar.
Pada kebanyakan osiloskop, posisi 30 dan 7875 Hz ditandai sakelar frekuensi penyapuan bagian dalam sebagai V dan H untuk
televisi. Ini membuatnya
mudah
untuk
berpindah diantara sinyal video
untuk dua garis pemayaran Hdan untuk
dua medan pemayaran
V.
7.7. INFORMASI GAMBAR DAN FREKUENSI SINYAL VIDEO
Frekuensi – frkeuensi sinyal kamera
bervariasi dari sekitar
30 hz sampai 4 MHz. perhatikan
bahawa 30Hz pada ujung rendah. Merupakan frekuensi audio, dan 4 Mhz pada ujung yang
tinggi sebenarnya adalah suatu
frekuensi radio. Rentang
frekuensi berlebar ini membuat sinyal video suatu sinyal berlebar
bidang lebar. Dia menjangkau suatu ragkuman sebesar kira- kira 17 oktaf.
Sinyal kamera mempunyai perubahan- perubahan yang sangat cepat dalam sebuah garis sebab pemayaran horisontal adalah cepat. Secara khusus, suatu sinyal 4
MHz menyatakan suaru
perubahan dalam amplitude antara dua elemen gambar yang berturut-turut yang membutuhkan
0.25 micro second dalam pemayaran horizontal. Perhatikan bahwa batas 4 Mhz hanyalah pembatasan
legal yang ditentukan olehsaluran 6 Mhz dari stasion
pemancar televisi.
Dalam pemayaran vertical, variasi- variasi sinyal kamera mempunyai frekuensi-frekuensi yang jauh lebih renadah karena kecepatan pemayaran lebih lambat. Suatu sinyal 30Hz menyataan suatu perubahan amplitude antara dua medan berurutan yang berulang pada laju 60 Hz. Frekuensi-frekuensi yang lebih rendah daripada 30 Hz dapat dipandang sebagai suaru perubahan dalam level arus searah (DC).
FREKUENSI VIDEO YANG TERCAKUP DALAM PEMAYATAN HORISONTAL.
Pada pola papan peraga dalam gambar 7.11. sinyal gelombang persegi di puncak menyatakan variasi – variasi.
Sinyal kamera dari sinyal video komposit yang diperoleh dalam pemayaran satu garis horizontal. Adalah diinginkan untuk mendapatkan frekuensi dari gelombang persegi ini. Frekuensi variasi sinyal kamera sangat penting dalam menetukan apakah sitem telvisi dapat memancarkan dan menghasilkan kembali informasi gambar yang sesuai.
Untuk menentukan frekuensi dari sebarang variasi sinyal, waktu untuk satu siklus lengkap harus diketahui. Suatu siklus termasuk waktu dari satu titik pada bentuk gelombang sinyal ke titik berutrutan berikutmya yang memiliki besaran dan arah yang sama. Maka frekuensi adalah kebalikan dari periode. Sebgai contoh, periode unutk pemayaran satu garis garis horizontal adalah 1/15.750 dtik dan berarti frekuendsi pemayaran garis adalah 15.750 Hz. Akan tetapi variasi sinyal kamera dalam satu garis horizontal perlu memiliki suatu periode yang lebih pendek dan frekuensi yang lebih tinggi.
Perhatikan bahwa satu siklus lengkap dari sinyal kamera pada Gambar 7.11 mencakup informasi dalam dua elemen gambar yang berdekatan, astu putih yang lain hitam. Hanya setelah memayar segi empat yang kedua sinyal kamera berul-betul memiliki besar dan arah yang sama seperti pada mulainya segi empat pertama. Jadi, untuk mendpaatkan frekuensi variasi sinyal kamera, kita harus mendapatkan berapa lama di butuhkan untuk memayar dua persegi yang berurutan. Waktu adalah periode untuk satu siklus dari sinyal kamera resultante.
Sekarang kirta dapat menghitung periode satu siklus lengkap dari variasi sinyal kamera gelombang
persegi pada Gambar 7.11. Periode untuk pemayaran garis horizontal adalah 1/15.750 atau 63.5 mikro detik termasuk penjejakan dan pengulangan
jejak (retrace). Dengan mengetahui waktu pengosongan
horizontal sebesar 10.2 udet, waktu yang tertinggal untuk penjejakan visible adalah 53.3 mikro detik. ini adalah waktu yang diperlukan untuk memayar semua elemen gambar dalam sebuah
garis.
Ke 12 segi empat dalam satu garis dipayar dalam 53.3 mikro detik. waktu T yang lebih kecil
diperlukan untuk
memayar
dua persegi yakni 2/12 atau 1/6, sebesar 53.3 mikro detik.
jadi ,
T=1/6 x53.3 mikro detik = 8.8
mikro detik
Periode untuk satu siklus lengkap dari sinyal gelombang adalah T, dan frekuensi f= 1/T
f=1/T = 1/8.8 mikro detik = 0.11 Mhz
Bila suatu gambar khas dipayar, bidang cahaya dan naungan yang tepnecar tidak menghasilkan suatu sinyal gelombang persegi yang simetri. Akan tetapi, beda cahaya dan naungan bersesuaian dengan perubahan – perubahan dalma amplitude sinyal kamera. Frekuensi
variasi sinyal kamera resultante
selalu terganutng pada waktu yang diperluakn
utnuk memayar bidang-bidang yang bedekatan
dengannilai cahaya yang
berbeda.
Bila sasaran- sasran yang besar dengan suatu level putih, kelabu dan hitam yang konstan dipayar, variasi sinytal kamera yang berseusaian
memilik frekuensi – frekuensi yang rendah. Alasannya adalha waktu yang etermasuk laam, antar perubahan –perubhan dalma amplutudo.
Bidang cahaya dan naugnan yang lebih kecil did alma bayangan dipatar pada freekuensi- frekuensi videio yang lebih tinggi. Frekuensi-frekuensi sinyal tertinggi sesuai dengan variasi antara elemen- elemen gmabar yang sangat kecil didalam sebuah garis horizontal, terutama pinggiran vertical antara suaru bidang purih dan bidang hitam.
FREKUENSI –
FREKUENSI VIDEO YANG BERGABUNG DENGAN PEMAYARAN
VERTIKAL.
Pada ekstrem yang berlawanan , variasi-variasi sinyal yang sesuai
dengan elmenen- elemen
gambar yang berdekatan
dalam arah verikal memiliki
frekuensi – frkuensi rendah
disebabkan laju pemayaran
vertical adalah termasuk
lambat. Variasi – variasi antara
satu garis dan yang berikutnya
sesuai dengan frekuensi
sebesar mendekati 110 KHz. Perubahan –
perubahan yang lebih lambat melalui jarak yang lebih besar dalam pemayaran vertical terjadi
pada frekuensi –frekuensi yang lebih
renadah berseusain dengn srua variasi dalam
leve chaaya antara dua medan beururtan .
FREKUENSI - FREKUENSI VIDEO DAN IFORMASI GAMBAR.
Lihat Gambar 7-12 yang memperlihatkan
besarnya informasi gambar berhubungan dengan frekuensi –frekuensi video. Badan utama dari bayangan pada Gambar 7.12a. diperlihatkan pada Gambar 7.12b. hanya dengan bidang-bidang putih dan hitam yang besar. Frekuensi –frekuensi video ini meluas sampai 100 kHz. Akan tetapi rincian dengan pinggiran –pinggrian tajam dan garis – garis besar
diisi oleh frekuensi- frekuensi video yang tinggi dari
0.1 sampai 4 Mhz seperti dieprlihatkan pada Gambar
7.12c. perhatikan bahwa tirai
bangunan direproduksi pada Gambar 7.12b, tetapi
strip- strip dan huruf kecil
memerlukan reproduksi
frekuensi tinggi pada
Gambar
7.12c.
Suatu penerapan yang praktis dan menarik adalah bahwa jauh lebih mudah untuk memperoleh suatu gambar yang tajam dalam pandangan bayangann yang sangat dekat daripada dengan pandangan pengambilan panjang. Suatu contoh adalah suatu pengambilan dekat (close up ) yang hanya memperlihatkan muka manusia. Walaupun demikian,
masing-masing rambut dalam alis
mata tidak terlalu kecil, relatif terhadap lebar gambar . maka
informasi gambar ini tidak
memerlukan suatu
frekuensi terlalu tinggi
dan berarti reproduksi dapat menjadi tajam
dan jelas. Dalam suatu penglihatan
pengambilan jauh, rincian
adengan yang sengat kecil terlalu kecil untuk di reproduksi.
Juga dalam televisi berwarna, pemandangan –pemandangan pengambilan dekat dan latar belakang kelihatan bagus sebaba frekuensi-frekuensi video dari informasi gambar yang relative rendah, di bandingkan dengan yang pada pandangan pengambilan panjang. Secara khusus dalam kebanyakan penerima, informasi gambar yang termasuk dalam gambar televisi hanyalah untuk frekuensi-frekuensi video sampai mendekati 0.5 Mhz.
7.8. JUMLAH MAKSIMUM ELEMEN GAMBAR.
Jika kita tinjau sebuah pola papan-pemeriksa (cheker board) seperti pada Gambar 7.11. dengan segi empat yang lebih banyak lagi, jumlah maksimum elemen gambar dapat dihitung dengan memisalkan masing-masing persegi menjadi satu elemen. Maka jumlah elemen total di dalam daerah sama dengan rincian-rincian maksimum didalam garis secara horizontal dikalikan dengan rincian dalam suatu baris vertikal. Akan tetapi rincian horisontal dan vertikal harus di tinjau secara terpisah didalam suatu gambar televisi sebab proses pemayaran. Untuk rincian horisontal masalahnya terletak pada berapa banyak elemen yang sesuai dengan batas frekuensi tinggi dari sinyal video 4 Mhz. Rincian vertikal mencakup
pertanyaan berapa banyak elemen dapat dipisahkan oeh garis-garis pemayaran.
RINCIAN HORISONTAL MAKSIMUM.
Bekerja dengan cara yang sama seperti pada bagian sebelumnya, kita dapat memperoleh jumlah elemen yang sesuai dengan 4 Mhz, guna
memperlihatkan jumlah
maksimum
elemen
gambar dalam sebuah
garis horisontal dan
besar rincian
horisontal terkecil yang
mungkin. Periode satu
siklus lengkap untuk satu variasi
sinyal 4 Mhz adalah 1
/ (4X106)
detik = 0,25 mikro
detik. Ini adalah waktu
yang diperlukan untuk memayar dua elemen
gambar yang
berdekatan. Karena dua elemen
dapat dipayar dalam 0,25 µdet,
delapan elemen
dapat dipayar dalam 1 mikro
detik. Akhirnya, 8 X 53,3= 426 elemen
gambar dapat dipayar selama
keseluruhan periode
garis
aktif sebesar 53,3 mikro detik. Seandainya
ada
426 persegi dalam arah horisontal
dalam pola papan-pemeriksa pada
Gambar 7.11, maka
variasi sinyal kamera resultante akan menghasilkan suatu sinyal 4Mhz.
RASIO PEMANFAATAN
DAN RINCIAN VERTIKAL.
Setiap garis pemayaran dapat mewakili paling banyak hanya satu rincian dalam defleksi vertikal. Akan tetapi, sebuah garis pemayaran dapat menyatakan tidak ada rincian vertikal sama sekali dengan menghilangkan suatu rincian vertikal secara sempurna. Juga, dua garis dapat mengangkangi satu elemen gambar. Maka, masalah dalam menetapkan rincian vertikal yang bermanfaat adalah dalam menentukan berapa banyak elemen gambar yang dapat dihasilkan kembali, dengan jumlah garis pemayaran yang diketahui.
Jumlah garis-garis pemayaran yang bermanfaat dalam menyatakan rincian vertikal dibagi dengan jumlah total garis-garis pemayaran visibel adalah perbandingan pemanfaatan (utilitation ratio). Perhitungan-perhitungan teoritis dan pengujian-pengujian eksperimental memperlihatkan bahwa rangkuman perbandingan pemanfaatan adalah dari 0,6 sampai 0,8 untuk bayangan- bayangan yang berbeda dengan kandungan gambar yang khas. Sebagai rata-rata kita dapat menggunakan 0,7.
Sekarang jumlah maksimum elemen gambar vertikal yang mungkin dapat ditentukan. Jumlah garis-garis visibel adalah 525 dikurangi yang dipayar selama
pengosongan vertikal. Dengan suatu waktu pengosongan vertikal sebesar 8 persen, jumlah
garis yang dikosongkan pada keseluruhan
kerangka adalah
0,06
X 525, atau secara pendekatan adalah 42 garis. Sebagian
dari garis-garis ini terjadi selama pengulangan jejak vertikal,
dan yang lain dipayar pada
puncak atau dasar
kerangka, tetapi semuanya
dikosongkan. Jadi yang
tinggal adalah 525 – 42 = 483 garis visibel.
Dengan suatu perbandingan
pemanfaatan sebesar 0,7,
jumlah garis yang bermanfaat dalam memperlihatkanrincian vertikal adalah
:
483 X 0,7 = 338 garis.
Harga ini menyatakan jumlah garis-garis pemayaran
efektif.
Oleh karena itu, jumlah maksimum rincian vertikal yang dapat
dihasilkan kembali bersama 483 garis pemayaran visibel
adalah sekitar 338, yang harga persisnya tergantung pada rasio pemanfaatan.
JUMLAH TOTAL ELEMEN GAMBAR.
Pada dasar perhitungan-perhitungan terdahulu, jumlah maksimum elemen gambar yang mungkin untuk keseluruhan bayangan adaah 426 X338 atau sekitar 144.000. jumlah ini tidak tergantung pada ukuran gambar.
Sebuah kerangka tunggal dari film gambar bergerak 35 mm memiliki sekitar 500.000 elemen gambar. Kerangka 16 mm yang lebih kecil mengandung sebanyak seperempat atau sekitar 125.000. jadi reproduksi yang ditelevisikan dapat memiliki sejumlah rincian yang hampir sama sebagaimana terlihat pada gambar-gambar bergerak 16 mm.
7.8. KOMPONEN ARUS SEARAH SINYAL VIDEO
Disamping variasi amplitudo yang kontinu untuk masing-masing elemen gambar, nilai rata-rata dari sinyal video harus sesuai dengan terang rata-rata dalam adegan. Jika tidak, penerima tidak dapat mengikuti perubahan dalam terang. Sebagai contoh pentingnya level terang, sinyal kamera bolak-balik pada suatu elemen gambar yang kelabu pada suatu latar belakang yang hitam adalah sama seperti sinyal untuk putih pada latar belakang kelabu; dengan anggapan bahwa tidak ada informasi terang rata-rata untuk menunjukkan perubahan dalam latar belakang.
Level rata-rata dari suatu sinyal adalah rata-rata aritmatika dari semua nilai-nilai sesaat yang diukur dari sumbu nol. Pada Gambar 7.13a, level rata-rata lebih tinggi dari pada Gambar 7. 13b sebab variasi sinyal kamera memiliki amplitudo-amplitudo yang lebih tinggi. Sekarang adalah penting untuk mengingat bahwa nilai rata-rata dari sebarang variasi sinyal untuk suatu siklus yang lengkap adalah komponen arus searahnya. Dengan demikian, komponen arus arus searah pada Gambar 7.13a. lebih dekat ke level hitam dari pada yang pada Gambar 7.13b. Walaupun dia dilukiskan disini untuk satu garis pemayaran komponen searah yang diperlukan dari sinyal video adalah nilai rata-ratanya untuk kerangka-kerangka lengkap, karena informasi latar belakang dari kerangka menunjukkan terang adegan.
Jika nilai rata-rata atau komponen arus searah dari sinyal video adalah dekat ke level hitam seperti pada Gambar 7.13a, terang rata-rata adalah gelap. Variasi-variasi sinyal arus bolak balik yang sama pada Gambar 7.13b. memiliki suatu latar belakang yang lebih terang sebab sumbuer arus searah (dc) adalah lebih jauh dari level hitam.
Jarak antara sumbu rata-rata dan level pengosongan disebut tinggi tumpuan (pedestal height) dari sinyal video,
seperti diperlihatkan
pada Gambar 7.13b. Sinyal untuk suatu adegan cahaya memiliki tinggi tumpuan yang lebih besar daripada yang untuk adegan
gelap.
Gambar 7.13. Sinyal-sinyal video dengan variasi arus bolak-balik yang sama tetapi berbeda dalam level tentang rata-rata. Yang dilukiskan hanya satu garis dari sebuah kerangka lengkap. (a) adegan gelap dengan nilai rata-rata yang mendekali level hitam. (b) Adegan terang dengan nilai rata-rata yang jauh dari level hitam.
Perhatikan bahwa suatu level arus searah yang tidak tepat menghasilkan terang yang salah. Efek ini dilukiskan pada Gambar 7.14. Tanpa komponen arus searah, informasi gambar disini terlalu gelap. Gambar ini memerlukan tumpuan yang lebih tinggi disebabkan latar belakang yang putih. Sinyal yang ditransmisikan memiliki level arus searah yang tepat, tetapi dia dapat hilang melalui penggandengan kapasitif dalam penguat video.
Gambar 7.14. Efek terang yang tidak tepat tanpa komponen searah yang diperlukan. Informasi gambar terlalu gelap sebab latar belakangnya yang putih.
Dalam televisi monokrom, komponen arus searah yang salah hanya menyebabkan terang yang tidak tepat. Akan tetapi dalam televisi berwarna, diperlukan komponen arus searah guna menghasilkan kembali warna-warna yang tepat.
7-9 GAMMA DAN KONTRAS DALAM GAMBAR
Gamma adalah suatu faktor numerik yang digunakan dalam televisi dan reproduksi film untuk menunjukkan bagaimana
nilai-nilai cahaya dikembangkan atau ditekan. Hubungkan ke Gambar 7.15. Eksponen persamaan-persamaan untuk kurva-kurva yang di perlihatkan disebut Gamma (¥). Nilai numerik gamma sama dengan kemiringan bagian garis lurus dari kurva dimana dia naik tajam. Sebuah kurva dengan gamma yang kurang dari 1 dibelokkan arah ke bawah seperti pada Gambar
7.15a, dengan kemiringan
terbesar terjadi
pada start; dan bagian yang relatif
datar terjadi di ujung. Bila gamma lebih besar daripada 1, kurva dibelokan kearah ke atas seperti pada Gambar 7.15b, dan kemiringan pada awal adalah termasuk datar sedangkan pada ujungnya adalah tajam. Dengan gamma sebesar 1, hasilnya adalah garis lurus seperti pada Gambar 7.15c, dan kemiringannya adalah konstan.
Suatu gamma sebesar 1 menyiratkan suatu karakteristik
yang linier, yakni tidak
ada nilai cahaya berlebih.
Bila gamma lebih besar daripada
1 untuk bagian putih bayangan, gambar yang dihasilkan kembali kelihatan
secara kontras sebab
pertambahan dalamlevel putih diperbesar oleh kemiringan
yang tajam, dengan menekankan bagian-bagian putih dari gambar.
Gambar hidup komersial
yang diperlihatkan dalam gedung
pertunjukan yang digelapkan memiliki penampilan kontras yang tinggi ini. Nilai-nilai gamma yang
lebih kecil daripada 1 untuk bagian-bagian
putih dari bayangan menekan perubahan dalam level putih untuk
membuat gambar kelihatan
lebih halus, dengan gradiasi dalam level kelabu lebih jelas.
Untuk setiap komponen dalam sistem televisi dapat ditetapkan suatu sinyal gamma untuk menguraikan bentuk kurva responsnya dan karakteristik-karakteristik yang kontras. Sebagai suatu contoh khas, tabung-tabung gambar memiliki kurva karakteristik kontrol yang dilukiskan pada Gambar 7.15b. Tegangan sinyal video selalu pada kisi pengatur dari tabung gambar dengan polaritas yang diperlukan untuk membuat variasi-variasi sinyal pada bagian putih dari gambar jatuh pada bagian dari kurva respons dengan kemiringan yang curam. Sebagai akibatnya, suatu variasi amplitudo sinyal video pada level putih menghasikan suatu perubahan yang lebih besar dalam arus berkas dan terang layar yang lebih gelap. Tabung-tabung gambar menekankan bagian putih dari gambar; berarti dengan nilai khas gamma sebesar 2,2 sampai 3,5. Film komersial juga memiliki suatu gamma yang lebih besar daripada 1, dengan nilai rata-rata
adalah 1,5.
Penguat-penguat yang menggunakan operasi linear memiliki suatu gamma yang sangat mendekati satuan. Respons garis lurus memperlihatkan bahwa tegangan sinyal keluaran sebanding dengan tegangan sinyal masukan, yakni tidak ada level sinyal yang ditekan. Akan tetapi jika diinginkan, sebuah penguat dapat dibuat beroperasi diatas bagian yang lengkung dari kurva karakteristik alihnya dengan menggeser bias kerja. Penguat yang tidak linear dapat digunakan sebagai suatu tingkatan pengontrol gamma. Suatu nilai gamma sebesar 0,4545 mengimbangi 2,22 guna memberikan gamma keseluruhan sebesar 1.
3G_07_2141160138_Icha Amelia Rahma Putri
BalasHapusizin bertanya:
Bagaimana frekuensi sinyal video kamera mempengaruhi kualitas gambar yang dihasilkan oleh kamera?
3G_19_2141160034_SINTIAWATI
HapusFrekuensi sinyal video kamera memiliki dampak langsung pada kualitas gambar yang dihasilkan. Berikut adalah beberapa cara di mana frekuensi sinyal video mempengaruhi kualitas gambar:
1. **Resolusi Gambar:** Frekuensi sinyal video memengaruhi resolusi gambar yang dihasilkan oleh kamera. Semakin tinggi frekuensi, semakin banyak garis gambar yang dapat direkam dalam satu detik, menghasilkan gambar yang lebih tajam dan jelas.
2. **Kedalaman Warna (Color Depth):** Frekuensi sinyal video juga dapat mempengaruhi kedalaman warna gambar. Dalam beberapa kasus, frekuensi yang lebih tinggi memungkinkan kamera untuk merekam lebih banyak informasi warna, meningkatkan kedalaman warna gambar.
3. **Ketajaman Gambar:** Frekuensi sinyal video mempengaruhi ketajaman gambar dengan mengontrol seberapa baik detail-detail halus dapat direkam. Frekuensi yang cukup tinggi dapat menghasilkan gambar yang tajam dan jelas, bahkan pada detail-detail kecil.
4. **Pengurangan Gerakan (Motion Blur):** Frekuensi sinyal video yang optimal dapat membantu mengurangi efek blur pada gambar yang disebabkan oleh gerakan. Dengan frekuensi yang cukup tinggi, kamera dapat merekam gambar dengan lebih sedikit blur saat ada gerakan.
5. **Reproduksi Gerakan (Motion Reproduction):** Frekuensi sinyal video yang mencukupi diperlukan untuk mereproduksi gerakan dengan lancar. Frekuensi yang rendah dapat menyebabkan gambar terlihat patah-patah saat ada gerakan cepat dalam adegan.
6. **Kompatibilitas dengan Perangkat Pemutaran:** Frekuensi sinyal video harus sesuai dengan standar yang dikenali oleh perangkat pemutaran, seperti televisi atau monitor. Jika tidak sesuai, gambar mungkin tidak ditampilkan dengan benar atau bahkan tidak dapat diputar.
Dengan memilih frekuensi sinyal video yang sesuai dengan kebutuhan dan standar teknologi, kualitas gambar yang dihasilkan oleh kamera dapat dioptimalkan untuk memberikan hasil terbaik.
3G_19_2141160034_SINTIAWATI
BalasHapusBagaimana perbedaan variasi sinyal kamera horizontal terlihat pada layar osiloskop ketika ada gerakan horizontal dalam adegan video?
3A_07_2141160032_GADIS INDAH
BalasHapusMengapa tabung gambar menekankan bagian putih dari gambar dengan gamma sebesar 2,2 sampai 3,5?
3G_21_2141160036_Tri Susilo Pamungkas
HapusIzin menjawab:
Tabung gambar CRT menekankan bagian putih gambar dengan gamma sebesar 2,2 hingga 3,5 karena:
1. Karakteristik kurva gamma CRT cenderung meningkat di bagian rendah skala cahaya.
2. Persepsi visual manusia terhadap kecerahan tidak linier, sehingga gamma yang lebih tinggi memberikan tampilan yang lebih seimbang.
3. Gamma yang lebih tinggi membantu mereproduksi detail di bagian terang gambar.
4. Pengaturan gamma memberikan fleksibilitas dan dapat disesuaikan sesuai preferensi dan jenis konten.
3A_03_2141160082_Andika
BalasHapusBagaimanakah pengaruh kinerja pembentukan video atau pemayaran video pada variasi resolusi layar dan rasio layar, mengetahui bahwa terdapat berbagai resolusi layar mulai dari 1280 x 720 px (HD) hingga 3840 x 2160 px (4K) dan berbagai rasio layar mulai dari 1:1 hingga 16:10?
3G_08_2141160010_Icha Anjelina Kusuma Wardani
BalasHapusizin bertanya
bagaimana cara menguatkan kontras dalam gambar atau video di dalam sistem ini.
3G_18_2141160014_Sesilia Galuh Hanindhasari
HapusIzin menjawab :
Penyesuaian Gamma:
Menyesuaikan nilai gamma pada sistem video atau pengolahan gambar dapat mempengaruhi kurva kontras. Menambahkan nilai gamma dapat meningkatkan kontras di bagian gelap atau terang gambar, tergantung pada kebutuhan.
Peningkatan Kejelasan (Clarity):
Beberapa perangkat lunak pengeditan gambar atau video memiliki fitur peningkatan kejelasan yang dapat meningkatkan kontras dan membuat detail lebih tajam.
Penyaringan dan Peningkatan Kecerahan Lokal:
Penggunaan filter atau algoritma peningkatan kecerahan lokal (local contrast enhancement) dapat membantu meningkatkan kontras di daerah-daerah tertentu dalam gambar tanpa mempengaruhi seluruh gambar.
Histogram Equalization:
Metode ini dapat digunakan untuk mendistribusikan tingkat kecerahan secara merata di seluruh rentang histogram, sehingga meningkatkan kontras keseluruhan.
Penyesuaian Kontras Linier:
Beberapa perangkat lunak pengeditan gambar menyediakan kontrol kontras linier yang memungkinkan Anda secara manual mengatur kontras sesuai keinginan.
3G_20_2141160055_Siti Nur Anisa
BalasHapusBagaimana nilai numerik gamma mempengaruhi karakteristik cahaya dalam gambar?
3G_18_2141160014_Sesilia Galuh Hanindhasari
HapusGamma dapat mempengaruhi karakteristik cahaya dalam gambar dengan cara berikut:
1. Kurva Koreksi Gamma:
Nilai gamma menentukan bentuk kurva koreksi gamma. Jika gamma lebih besar dari 1, kurva akan cenderung menaik, dan gambar akan memiliki kontras yang lebih tinggi di bagian gelap. Sebaliknya, jika gamma kurang dari 1, kurva akan cenderung menurun, dan gambar akan memiliki kontras yang lebih tinggi di bagian terang.
2.Reproduksi Detail Kecerahan:
Gamma juga dapat mempengaruhi bagaimana detail di berbagai tingkat kecerahan direproduksi. Nilai gamma yang berbeda dapat membuat perubahan pada kontrast di bagian-bagian tertentu dari gambar.
3. Persepsi Warna:
Gamma juga dapat mempengaruhi cara warna direproduksi pada layar. Penggunaan nilai gamma yang tidak sesuai dapat menyebabkan perubahan dalam reproduksi warna, dan beberapa warna mungkin terlihat lebih gelap atau lebih terang dari seharusnya.
4. Tingkat Kecerahan Umum:
Secara umum, nilai gamma mempengaruhi tingkat kecerahan keseluruhan gambar. Pengaturan gamma yang tepat dapat membuat gambar terlihat lebih seimbang secara visual.
3G_08_2141160010_Icha Anjelina Kusuma Wardani
BalasHapusizin bertanya
Jelaskan bagaimana Jika nilai rata-rata atau komponen arus searah dari sinyal video adalah dekat ke level hitam?
3G_17_2141160029_Salwa Maulida Zahri
HapusIzin Menjawab :
Jika nilai rata-rata atau komponen arus searah (DC component) dari sinyal video dekat dengan level hitam, hal ini dapat memiliki beberapa implikasi pada kualitas reproduksi gambar dan pengalaman pemirsa. Secara umum, level hitam dalam konteks video sering kali diasosiasikan dengan intensitas luminansi yang rendah atau kegelapan pada layar. Berikut adalah beberapa implikasi dari nilai rata-rata dekat level hitam pada sinyal video:
1. Kontrast yang Rendah:
Jika nilai rata-rata dekat dengan level hitam, hal ini dapat mengakibatkan kontrast yang rendah antara detail gelap dan terang dalam gambar. Kontrast yang rendah dapat membuat gambar terlihat datar dan kurang menarik.
2. Detail Gelap yang Hilang:
Komponen arus searah yang mendekati level hitam dapat menyebabkan hilangnya detail pada area yang seharusnya gelap atau hitam pada gambar. Hal ini dapat merugikan dalam konteks reproduksi gambar yang membutuhkan presisi dan detail tingkat tinggi, seperti dalam bidang sinematografi atau pengeditan video.
3. Tingkat Hitam yang Kurang Dalam:
Jika nilai rata-rata mendekati level hitam, tingkat hitam yang seharusnya dalam gambar mungkin tidak mencapai kedalaman yang diinginkan. Ini dapat menghasilkan kesan bahwa layar tidak mampu menampilkan warna hitam yang benar-benar pekat.
3G_17_2141160029_Salwa Maulida Zahri
BalasHapusIzin Bertanya,
Bagaimana karakteristik sinyal tegangan pada osiloskop dapat mencerminkan ketepatan reproduksi detail gambar?
3G_05_2141160125_Dwiki FIrman Abdillah
HapusIzin menjawab,
Karakteristik sinyal tegangan pada osiloskop sangat penting dalam menilai ketepatan reproduksi detail gambar. Beberapa karakteristik tersebut mencerminkan kemampuan osiloskop untuk menangkap, menampilkan, dan mereproduksi sinyal dengan akurasi. Berikut adalah beberapa karakteristik tersebut:
Bandwidth (Lebar Pita):
Bandwidth osiloskop menunjukkan rentang frekuensi sinyal yang dapat ditangkap dengan akurat. Semakin tinggi bandwidth, semakin baik osiloskop dapat mereproduksi detail gambar pada frekuensi tinggi. Bandwidth yang rendah dapat menyebabkan distorsi pada sinyal gambar yang memiliki komponen frekuensi tinggi.
Resolusi Vertikal:
Resolusi vertikal mengacu pada kemampuan osiloskop untuk membedakan perubahan kecil dalam tingkat tegangan. Semakin tinggi resolusi vertikal, semakin halus detail gambar yang dapat direproduksi.
Resolusi Horisontal (Timebase):
Resolusi horisontal menentukan seberapa baik osiloskop dapat mereproduksi perubahan dalam waktu. Ini sangat penting untuk menangkap detail gambar yang melibatkan variasi waktu, seperti pulsa atau gelombang frekuensi tinggi.
3G_05_2141160125_Dwiki FIrman Abdillah
BalasHapusIzin bertanya,
Bagaimana sinyal video terkait dengan aspek-aspek keamanan dan privasi dalam tampilan visual, terutama dalam konteks siaran televisi atau pemantauan keamanan?
3G_18_2141160014_Sesilia Galuh Hanindhasari
HapusIzin menjawab :
Sinyal video terkait dengan aspek-aspek keamanan dan privasi dalam tampilan visual, terutama dalam konteks siaran televisi atau pemantauan keamanan, melibatkan beberapa komponen penting:
1. Sinyal luminansi (Y): Sinyal luminansi merupakan bagian dari sinyal video yang mengatur terangnya gambar yang diterima. Dalam sistem televisi, sinyal luminansi bekerja bersama dengan sinyal krominan untuk mengatur tingkat warna dan kroma gambar
2. Sinyal krominan: Sinyal krominan mengatur tingkat warna dan kroma gambar yang diterima. Dalam sistem televisi, sinyal krominan bekerja sama dengan sinyal luminansi untuk menghasilkan gambar berwarna yang realistis dan menyeluruhi
3. Sinyal pemadaman (blanking): Sinyal pemadaman digunakan untuk mengatur area gelap pada gambar. Sinyal ini membantu mengatur tampilan visual dengan menghindari penampilan yang tidak diinginkan atau tidak seharusnya
4. Sinkronisasi: Sinkronisasi merupakan proses di mana sinyal video komposit (Y comp) dibuat dengan menggabungkan sinyal luminansi, sinyal krominan, dan sinyal pemadaman. Proses ini memastikan bahwa semua komponen sinyal video tetap sinkron dengan baik untuk menciptakan tampilan visual yang konsisten dan realistis
5. Frekuensi sinyal video: Frekuensi sinyal video mempengaruhi kualitas gambar yang dihasilkan. Sinyal video dengan frekuensi yang tinggi akan menciptakan gambar yang lebih tajam dan detail, sedangkan sinyal video dengan frekuensi yang rendah akan mengurangi kualitas gambar yang dihasilkan
3G_18_2141160014_Sesilia Galuh Hanindhasari
BalasHapusIzin bertanya
Apa yang dimaksud dengan sinyal pemadaman (blanking) dan sinkronisasi dalam sinyal video?
3G_01_2141160053_Aisa Davita Salsabilla
HapusIzin menjawab:
Sinyal Pemadaman (Blanking):
Sinyal pemadaman adalah bagian dari sinyal video yang mengindikasikan saat-saat di mana elektron senapan (electron gun) di dalam tabung gambar televisi dimatikan atau dihentikan untuk sementara.
Terdapat dua jenis sinyal pemadaman utama: pemadaman horizontal dan pemadaman vertikal.
Pemadaman Horizontal: Mewakili waktu ketika elektron senapan berpindah dari satu baris gambar ke baris berikutnya secara horizontal.
Pemadaman Vertikal: Mewakili waktu ketika elektron senapan kembali ke bagian atas layar setelah mencapai bagian bawah, menandai awal siklus gambar yang baru.
Sinyal pemadaman memastikan bahwa layar televisi bersih dan tidak ada jejak gambar dari satu baris atau frame ke baris atau frame berikutnya.
Sinkronisasi:
Sinkronisasi merujuk pada koordinasi waktu antara komponen-komponen sinyal video untuk memastikan bahwa gambar dipresentasikan dengan benar pada layar.
Sinkronisasi melibatkan dua aspek utama: sinkronisasi horizontal dan sinkronisasi vertikal.
Sinkronisasi Horizontal: Menentukan kapan satu baris gambar berakhir dan baris berikutnya dimulai. Ini memastikan bahwa gambar dipresentasikan secara horizontal secara teratur dan tanpa distorsi.
Sinkronisasi Vertikal: Menentukan kapan satu frame gambar berakhir dan frame berikutnya dimulai. Ini memastikan bahwa gambar-gambar individu terkait dengan cara yang benar dan tidak tumpang tindih.
Sinyal sinkronisasi memastikan bahwa seluruh proses pemutaran video diatur dengan baik dan setiap elemen gambar diposisikan dengan benar pada layar.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus3G_01_2141160053_Aisa Davita Salsabilla
BalasHapusIzin bertanya:
pada poin 7.7. INFORMASI GAMBAR DAN FREKUENSI SINYAL VIDEO, Apa yang dimaksud dengan "sinyal video suatu sinyal berlebar bidang lebar," dan mengapa rentang frekuensi yang lebar penting dalam konteks sinyal video?
3G_16_2141160083_Ridho Saputro
HapusIzin menjawab,
Sinyal video suatu sinyal berlebar bidang lebar" mengacu pada sinyal video yang mencakup rentang frekuensi yang lebar, baik dalam spektrum horizontal maupun vertikal. Rentang frekuensi yang lebar penting dalam sinyal video karena:
1. **Reproduksi Warna:** Frekuensi tinggi diperlukan untuk menyajikan informasi warna dengan akurat, terutama dalam sistem video berwarna.
2. **Resolusi Gambar:** Rentang frekuensi yang lebar mendukung resolusi gambar yang tinggi, memastikan ketajaman dan detail visual.
3. **Sinkronisasi:** Frekuensi tinggi digunakan untuk sinyal sinkronisasi horizontal dan vertikal, yang penting untuk menjaga keteraturan dan stabilitas gambar.
4. **Transmisi Sinyal:** Frekuensi tinggi memungkinkan transmisi data yang lebih banyak, memungkinkan pengiriman informasi gambar yang kompleks dan berkualitas tinggi.
Dengan rentang frekuensi yang lebar, sinyal video dapat menghasilkan gambar yang lebih kaya warna, lebih tajam, dan lebih stabil, sesuai dengan tuntutan kualitas visual dalam sistem video modern.
3G_21_2141160036_Tri Susilo Pamungkas
BalasHapusIzin bertanya:
Apa fungsi utama osiloskop dalam merekam dan menganalisis sinyal tegangan, termasuk sinyal informasi gambar?
3G_04_2141160144_DanurTirtaR
Hapusizin menjawab
Osiloskop berfungsi utama sebagai alat pengukur elektronik yang digunakan untuk merekam, menampilkan, dan menganalisis sinyal tegangan seiring waktu. Dalam konteks sinyal informasi gambar, osiloskop dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang karakteristik sinyal tersebut. Berikut adalah beberapa fungsi utama osiloskop dalam merekam dan menganalisis sinyal tegangan, termasuk sinyal informasi gambar:
1. **Pemantauan Sinyal Real-Time:**
- Osiloskop memungkinkan pemantauan sinyal secara real-time, yang memungkinkan pengamatan langsung tentang perubahan sinyal tegangan seiring waktu.
2. **Pemantauan Amplitudo:**
- Osiloskop dapat digunakan untuk mengukur amplitudo sinyal tegangan, termasuk amplitudo sinyal informasi gambar. Hal ini memberikan informasi tentang tingkat kecerahan atau intensitas gambar yang ditampilkan.
3. **Pengukuran Frekuensi:**
- Osiloskop dapat digunakan untuk mengukur frekuensi sinyal tegangan, termasuk frekuensi sinyal informasi gambar. Hal ini membantu dalam memahami seberapa cepat gambar berganti atau berubah.
4. **Analisis Bentuk Gelombang:**
- Osiloskop dapat menampilkan bentuk gelombang sinyal tegangan. Dalam konteks gambar, ini dapat membantu mengidentifikasi masalah seperti distorsi atau perubahan bentuk sinyal yang tidak diinginkan.
5. **Pengukuran Tegangan Puncak-ke-Puncak:**
- Osiloskop dapat mengukur tegangan puncak-ke-puncak sinyal, yang berguna untuk memahami kisaran tegangan yang digunakan dalam mentransmisikan informasi gambar.
6. **Analisis Tegangan AC dan DC:**
- Osiloskop memungkinkan pemisahan antara komponen tegangan AC (Alternating Current) dan DC (Direct Current) dalam sinyal. Ini dapat membantu dalam memahami kontribusi tegangan yang berasal dari informasi gambar dan sinyal tambahan lainnya.
7. **Pemantauan Jitter dan Fluktuasi:**
- Osiloskop dapat membantu dalam mengukur jitter (ketidakstabilan waktu) dan fluktuasi tegangan, yang dapat mempengaruhi kualitas sinyal informasi gambar, terutama dalam konteks transmisi dan penerimaan sinyal.
8. **Fitur Trigging:**
- Fitur triger pada osiloskop memungkinkan pengaturan kondisi yang memicu perekaman sinyal. Ini dapat membantu dalam menangkap dan menganalisis aspek-aspek spesifik dari sinyal informasi gambar.
9. **Pencitraan:**
- Beberapa osiloskop modern dilengkapi dengan fitur pencitraan, memungkinkan pemrosesan dan visualisasi lebih lanjut dari sinyal tegangan, termasuk representasi grafis sinyal informasi gambar.
Dengan menggunakan osiloskop, teknisi dan insinyur dapat melakukan pemantauan dan analisis mendalam terhadap sinyal tegangan, yang juga mencakup sinyal informasi gambar, untuk memastikan integritas dan kualitas transmisi serta penerimaan sinyal tersebut.
3G_16_2141160083_Ridho Saputro
BalasHapusIzin bertanya,
Apa peran dari kontrol vertikal dan kontrol horizontal pada osiloskop dalam mengatur tinggi dan lebar sinyal gambar?