PENGANTAR TEORI SISTEM VIDEO
Tentang Sinyal Video,
Sinyal Audio, Sistem Televisi Analog dan Radio.
Sinyal audio dan video memiliki berbagai aplikasi yang luas, dan
akan bermanfaat untuk mengulas tujuan masing-masing dari sinyal-sinyal ini.
Kata "video" berasal dari bahasa Latin yang berarti "Saya
Lihat," sementara kata "audio" merujuk pada "Saya Dengar."
Kedua istilah ini mencerminkan perannya yang khas, dengan video digunakan untuk
merekam cahaya dan visual, sedangkan audio digunakan untuk merekam suara.
Perbedaan antara keduanya dijelaskan secara detail dalam Gambar 1.1.
Pada Gambar 1.1b, terlihat bahwa tabung kamera memiliki peran penting dalam mengubah cahaya yang masuk menjadi perubahan listrik yang sesuai untuk menghasilkan sinyal video yang dapat dilihat. Dalam sistem video, tabung kamera ini memiliki fungsi yang setara dengan mikrofon dalam sistem audio. Pada tahap akhir sistem video, tabung gambar mengubah tegangan sinyal video dari masukan menjadi cahaya pada keluaran. Informasi visual yang dihasilkan ini kemudian ditampilkan kembali di layar tabung gambar, sehingga kita dapat melihat gambar sesuai dengan yang telah direkam oleh tabung kamera tersebut.
Perbedaan Antara Video dan Audio.
Citra cahaya (light image) dalam konteks video diubah menjadi
sinyal listrik hanya untuk suatu daerah kecil pada suatu saat tertentu.
Hasilnya, sinyal video yang dihasilkan oleh tabung kamera mencakup perubahan
berurutan dalam waktu untuk area yang berbeda. Oleh karena itu, diperlukan
suatu prosedur pemindai (scanning) untuk mencakup seluruh gambar, yaitu titik
demi titik dari kiri ke kanan dan baris demi baris dari atas ke bawah. Proses
pemindaian ini berlangsung sangat cepat, di mana hanya memerlukan 63,5
mikrodetik (µdet) untuk satu baris horizontal. Karena pemindaian yang cepat
ini, sinyal video memiliki frekuensi tinggi, mencapai sekitar 4 Mhz.
Selama proses pemindaian, pulsa-pulsa sinkronisasi (synchronizing pulse) digunakan bersamaan dengan sinyal video untuk mengatur waktu pemindaian pada tabung kamera dan tabung gambar. Pada tabung gambar, daerah cahaya yang kecil atau daerah bayangan, jika ada, akan direkonstruksi
kembali dalam posisi yang tepat untuk membentuk gambar keseluruhan dengan akurat.
Sinyal Frekuensi Dasar pada Video dan Audio
Sinyal video dan audio memiliki suatu ciri khas yang disebut sebagai daerah frekuensi dasar (baseband) yang merefleksikan perubahan frekuensi tanpa adanya tambahan seperti encoding atau modulasi untuk fungsi-fungsi tertentu. Pada dasarnya, frekuensi-frekuensi ini sesuai dengan informasi visual atau suara yang diinginkan, tanpa adanya perubahan kompleks.
Dalam konteks sistem audio, lebar frekuensi dasar (baseband) berkisar antara 20 hingga 20.000 Hz, namun seringkali rentang 50 hingga 15.000 Hz digunakan untuk audio berkualitas tinggi. Di sisi lain, dalam sistem video, rangkuman frekuensi dasarnya dimulai dari 0 Hz untuk arus searah hingga
mencapai 4 MHz.
Sinyal frekuensi dasar audio dapat disalurkan ke pengeras suara untuk menghasilkan suara yang diinginkan, sedangkan sinyal frekuensi dasar video dapat dikirimkan ke tabung gambar untuk menghasilkan gambar yang diinginkan.
Alasan di balik konversi informasi suara dan gambar menjadi sinyal listrik frekuensi dasar adalah kemampuan untuk memperkuat sinyal audio dan video sesuai kebutuhan. Selain itu, pengolahan sinyal melalui rangkaian elektronik relatif mudah dan dapat diterapkan dalam berbagai konteks penggunaan.
Sinyal Pemancar Radio.
Dalam transmisi radio nirkabel, sinyal audio frekuensi dasar (baseband) digunakan untuk memodulasi gelombang pembawa frekuensi radio (RF - radio frequency). Modulasi ini diperlukan karena frekuensi audio terlalu rendah untuk transmisi yang efisien. Selain itu, stasiun-stasiun radio yang berbeda menggunakan frekuensi pembawa yang berbeda pula. Penerima radio dapat disetel (tuned) ke frekuensi pembawa yang diinginkan. Di penerima radio, sinyal RF yang telah dimodulasi akan dideteksi untuk memulihkan informasi audio yang asli.
Sinyal Pemancar Televisi
Konsep yang sama berlaku dalam pemancar televisi seperti yang digunakan dalam pemancar radio. Sinyal frekuensi dasar video digunakan untuk memodulasi gelombang pembawa frekuensi tinggi untuk melengkapi transmisi nirkabel. Di penerima televisi, detektor video digunakan untuk memulihkan
sinyal video yang asli. Proses pemancaran televisi mirip dengan pemancaran radio, kecuali bahwa modulasi video digunakan untuk sinyal gambar, dan sinyal suara termasuk dalam gelombang pembawa yang terpisah. Semua sistem ini membutuhkan gelombang radio elektromagnetik untuk transmisi. Dalam penyiaran televisi, modulasi amplitudo (AM - Amplitude Modulation) digunakan untuk sinyal gambar, sementara modulasi frekuensi (FM - Frequency Modulation) digunakan untuk sinyal suara yang sesuai.
Penyiaran Televisi
Istilah "siaran" (broadcast) berarti mengirimkan informasi ke segala arah. Seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 1-2, antena pemancar mengirimkan gelombang radio elektromagnetik yang dapat diterima oleh antena penerima. Pemancar televisi memiliki dua fungsi utama, yaitu mengirimkan
informasi visual yang dapat dilihat dan informasi audio yang dapat didengar. Sinyal gambar yang dimodulasi amplitudo (AM) dan sinyal suara yang dimodulasi frekuensi (FM) dikirimkan bersama-sama dari antena pemancar. Wilayah layanan mencakup sekitar 75 mil (121 km) dalam segala arah dari pemancar.
Dalam proses pemancaran visual, tabung kamera memainkan peran
penting dalam mengubah bayangan cahaya menjadi sinyal video. Tabung kamera ini
adalah jenis tabung sinar katoda (CRT - cathode ray tube), yang terdiri dari
pelat bayangan fotolistrik dan sebuah senjata elektron (electron gun) yang
tertutup dalam sebuah tabung berisi vakum yang dilapisi dengan kaca. Salah satu
jenis tabung kamera yang umum digunakan adalah "vidicon," yang dapat
dilihat pada Gambar 1-3.
Pada dasarnya, tabung kamera menangkap bayangan optik dari pemandangan atau adegan pada pelat fotolistriknya. Pelat ini kemudian dipindai (scanned) dalam garis-garis horizontal oleh sekelompok elektron yang bergerak dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah, jika dilihat dari perspektif kamera.
Gambar 1.2 Diagram Blok Sistem Penyiaran Televisi
Proses pemindaian ini memerlukan waktu sekitar 1/30 detik untuk
mencakup keseluruhan gambar yang terdiri dari 525 garis pemindaian. Akibatnya,
keluaran dari tabung kamera berupa urutan perubahan listrik, yang disebut
sebagai sinyal video, yang sesuai dengan informasi gambar. Sinyal video ini
kemudian diperkuat, dan pulsa-pulsa penyelarasan ditambahkan. Modulasi
amplitudo dari frekuensi pembawa gambar menghasilkan sinyal gambar dalam bentuk
modulasi amplitudo (AM).
Gambar 1-3. Tabung kamera vidicon.
Panjang 6 inchi (152,4
mm) (RCA)
Antena penerima berfungsi untuk menangkap sinyal pembawa gambar
dan suara. Sinyal-sinyal ini kemudian diperkuat dan selanjutnya dideteksi untuk
mendapatkan modulasi awal. Output dari detektor video mencakup sinyal video
yang diperlukan untuk merekonstruksi gambar.
Selanjutnya, sinyal video yang telah dideteksi diperkuat sejauh yang diperlukan untuk mengendalikan katoda kisi (cathode grid) pada tabung gambar. Seperti yang digambarkan pada Gambar 1-4, tabung gambar ini mirip dengan tabung sinar katoda (CRT) yang digunakan dalam osiloskop. Layar tabung
ini memiliki pelat penyetel yang terbuat dari kaca di bagian depan dengan lapisan fosfor di permukaan dalamnya. Di bagian leher tabung terdapat senapan elektron. Ketika berkas elektron menabrak layar fosfor, cahaya akan dipancarkan.
Misalnya, jika tegangan sinyal video membuat kisi pengatur (control grid) kurang negatif, maka arus berkas elektron akan bertambah, sehingga membuat cahaya yang dipancarkan menjadi lebih terang. Cahaya maksimum yang dipancarkan adalah cahaya putih terang pada layar.
Sebaliknya, tegangan yang lebih negatif akan mengurangi arus berkas dan membuat layar menjadi lebih gelap. Jika tegangan kisi cukup negatif untuk memutuskan arus berkas, maka tidak akan ada cahaya yang dipancarkan. Ini sesuai dengan warna hitam pada layar.
Diagram blok pada Gambar 1-2 menggambarkan sistem untuk gambar monokrom. Pada televisi berwarna, digunakan kamera berwarna dan tabung gambar berwarna. Kamera berwarna menghasilkan sinyal video untuk informasi gambar dalam tiga warna: merah, hijau, dan biru. Demikian pula, tabung gambar berwarna memungkinkan bayangan yang direkonstruksi dalam warna merah, hijau, dan biru,
serta semua campuran warna di antaranya, termasuk warna putih.
Gambar 1.4 Tabung
Gambar Televisi (CRT – Cathode Ray Tube).
Saluran Penyiaran Televisi
Saluran televisi adalah alokasi khusus dalam spektrum frekuensi
yang memungkinkan penyiaran konten televisi. Pembagian ini penting untuk
mencegah interferensi dan memastikan bahwa setiap stasiun televisi memiliki
saluran yang unik untuk transmisi mereka. Hal ini juga memudahkan pemirsa untuk
menyetel penerima televisi mereka ke saluran tertentu untuk menonton program
yang mereka inginkan.
Saluran Penyiaran Televisi
Saluran televisi dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan lebar
spektrum frekuensi:
- Saluran Lebar Bidang Rendah dengan Frekuensi yang Sangat Tinggi
(Lowband VHF - Very High Frequency):
Ini mencakup saluran 2 hingga 6.
- Saluran VHF dengan Lebar Bidang Tinggi: Ini mencakup saluran 7 hingga 13.
- Saluran Frekuensi Ultra-Tinggi (UHF - Ultra High Frequency): Ini mencakup saluran 14 hingga 83.
Perhatikan bahwa rentang frekuensi ini adalah 30 hingga 300 MHz untuk VHF dan 300 hingga 3000 MHz untuk UHF. Setiap saluran televisi memiliki lebar spektrum 6 MHz. Lebar spektrum ini diperlukan untuk mengakomodasi modulasi frekuensi video hingga 4 MHz, termasuk sinyal warna 3,58 MHz untuk televisi berwarna. Selain itu, sinyal suara FM juga ada dalam saluran ini.
Frekuensi-frekuensi radio (RF) pembawa gambar dan suara selalu dipisahkan oleh 4,5 MHz dalam semua saluran. Frekuensi 4,5 MHz ini disebut sebagai frekuensi suara antar pembawa
(intercarrier sound frequency).
Ketika televisi pertama kali diperkenalkan di Amerika Serikat, saluran 1 menggunakan rentang frekuensi 44 hingga 59 MHz, namun sekarang daerah frekuensi ini digunakan untuk layanan lain. Antara saluran 4 dan 5, frekuensi 72 hingga 76 MHz digunakan untuk layanan radio lainnya, termasuk navigasi udara. Saluran pemancaran komersial FM dengan lebar spektrum 88 hingga 108 MHz berada tepat di atas daerah frekuensi saluran televisi 6, namun tidak berhubungan dengan penyiaran televisi. Pada tahun 1952, saluran UHF 14 hingga 83 ditambahkan untuk meningkatkan jumlah stasiun televisi. Tidak ada stasiun televisi yang diperbolehkan bekerja pada saluran UHF 69 hingga 83 karena frekuensi-frekuensi ini digunakan untuk radio mobil (mobile radio).
Di pesawat penerima, tuner frekuensi radio (RF tuner) digunakan untuk memilih stasiun yang
diinginkan dengan mengatur ke lebar spektrum 6 MHz. Dengan dua tuner yang dapat diputar, satu untuk VHF dan satu untuk UHF, pesawat penerima dapat menyetel saluran VHF dan UHF. Posisi saluran pada satu tuner VHF digunakan untuk menghidupkan tuner. Pada lebar spektrum VHF dan UHF, sinyal-sinyal disebarkan melalui transmisi garis pandang (line of sight transmission) dari antena pemancar ke antena penerima. Biasanya, sinyal ini tidak mengikuti lengkungan bumi dan tidak dipantulkan oleh ionosfer seperti sinyal radio pada frekuensi rendah. Transmisi garis pandang ini membuat ketinggian antena sangat penting untuk mendapatkan cakupan sinyal penyiaran televisi yang baik.
FCC bertanggung jawab untuk menetapkan saluran-saluran televisi dan menjaga standar teknis yang ketat. Setiap stasiun harus memenuhi persyaratan FCC dan melayani kebutuhan masyarakat. Lisensi stasiun tersebut secara berkala ditinjau ulang, dan masyarakat diundang untuk berpartisipasi dalam proses perbaruan ini.
Cara Kerja Studio Televisi
Pada awal perkembangan televisi, sebagian besar program disiarkan secara langsung ("live"),
dan setiap stasiun televisi menggunakan kamera-kamera studio untuk menghasilkan program mereka sendiri. Jaringan "feds" (federasi) menyediakan program-program untuk meliput berbagai daerah di seluruh Amerika Serikat.
Jaringan utama termasuk CBS (Columbia Broadcasting Company), ABC (American Broadcasting Company), dan NBC (National Broadcasting Company) yang dimiliki oleh RCA. Distribusi program-program jaringan tersebut dikelola oleh fasilitas "Bell Telephone." Gelombang mikro dan kabel digunakan untuk menghubungkan daerah-daerah dengan lebar spektrum frekuensi.
Sumber-sumber tambahan program televisi adalah menggunakan film 35mm. Kamera film televisi mengubah bayangan optik dari sebuah tabung kamera menjadi sinyal video.
Dahulu, sebagian besar program televisi dihasilkan dan disimpan dalam format pita sebagai system memori.
Perekam video tape magnetic (VTR - Video Tape Recorder) melakukan hal yang sama untuk program-video seperti yang dilakukan pita audio dan perekam suara (phonograph record) untuk program-program audio. Keuntungan utama adalah program-program ini dapat direkam pada pita pada suatu saat dan disimpan untuk penyiaran di kemudian hari. Iklan-iklan juga dapat disimpan dalam pita video.
Keuntungan lainnya adalah bahwa program-program yang dikirimkan melalui gelombang mikro atau satelit dapat direkam selama jam-jam di luar jam sibuk dan kemudian disiarkan pada waktu yang paling sesuai untuk stasiun.
Hubungan Studio-Pemancar (STL - Studio Transmitter Link)
Biasanya, studio tempat sinyal-sinyal video dan audio diproduksi, dan tempat mesin-mesin pita dipasang, terletak di daerah tengah kota agar mudah diakses oleh para pembuat program. Atau program-program tersebut bisa berasal dari luar studio. Namun, pemancar (transmitter) berada di lokasi terpencil, biasanya di gedung tertinggi. Sinyal-sinyal video dan audio frekuensi dasar disampaikan ke pemancar melalui gelombang mikro atau melalui sistem kabel berbanding lebar yang disediakan oleh "Bell Telephone." Dalam banyak kasus, pemancar memiliki koneksi gelombang mikro tersendiri, yang disebut STL. Pemancar tersebut menggunakan antena gelombang mikro, yang terpasang di studio dan tempat pemancar. Piringan (dish) gelombang mikro yang terlihat di atas Menara pada Gambar 1-5 digunakan untuk tujuan ini. Sistem-sistem STL beroperasi dalam rentang frekuensi antara 2 dan 12 gigahertz (GHz), yang telah ditetapkan oleh FCC untuk ketiga stasiun di Amerika.
Gambar
1.5 Antena Stasiun Pemancar Televisi
PENGGUMPULAN BERITA ELEKTRONIK
(Electronic News Gathering - ENG)
Ketika teknologi perekam
video, yang biasa dikenal dengan Video Cassette Recorder (VCR), mengalami
peningkatan untuk memenuhi persyaratan penyiaran minimum, sistem pengumpulan
berita secara elektronik (ENG) pun berkembang. ENG melibatkan penggunaan sebuah
kamera televisi portabel dan VCR. Kamera ini dirancang dengan sangat kompak,
sehingga mudah dibawa. Kamera dan VCR tersebut ditenagai oleh paket baterai
yang diikat pada sabuk yang dipakai oleh operator kamera. ENG menggantikan
penggunaan kamera film portabel. Sinyal-sinyal dari peralatan ENG dapat dengan
mudah diakses. Untuk playback selanjutnya, pita rekaman dapat dikirimkan ke
studio, atau sinyal video dan audio dasar dapat dikirim melalui sambungan
gelombang mikro untuk ditampilkan di layar.
PRODUKSI LAPANGAN ELEKTRONIK (Electronic Field Production - EFP)
Sistem Produksi Lapangan Elektronik (EFP) juga
menggunakan peralatan video portabel yang kompak, mirip dengan yang digunakan
dalam ENG. Namun, tujuan dari EFP adalah untuk memproduksi acara hiburan di lokasi
yang jauh dari studio, seperti program dokumenter atau wawancara di rumah
seseorang.
PENYAKELARAN DAN PENGGABUNGAN (Switching and
Mixing)
Semua kamera dan peralatan perekam video
terhubung melalui sebuah generator penyelarasan, sehingga pemutaran menjadi
seragam untuk semua sumber. Metode ini memungkinkan penyakelaran elektronik
antara berbagai perangkat seperti program perekam video, sumber langsung, dan
peralatan perekam kaset khusus yang digunakan untuk menyimpan acara komersial.
Dalam proses ini, gangguan minimal terjadi. Anda melihat layar hitam selama
penyakelaran dilakukan dalam selang waktu vertikal yang kosong. Pada saat itu,
layar berada dalam keadaan mati, sementara jejak pemutaran elektronik bergerak
dari bawah ke atas pada bingkai gambar. Waktu pengosongan vertikal ini relatif
panjang, sekitar 1300 mikrodetik.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuswhen we watch a cartoon or a movie on a television, the signals is obviously being transmitted to the people's antenna. we also need to consider that any signals transmitted through the air mostly will be downgraded. how could we get the best quality of video without being downgraded?
BalasHapus3G_05_2141160125_Dwiki Firman Abdillah
BalasHapusIzin bertanya,
Bagaimana perkembangan media digital telah memengaruhi persaingan dan model bisnis saluran penyiaran televisi?
3G_18_2141160014_Sesilia Galuh Hanindhasari
HapusIzin menjawab:
Peningkatan Persaingan:
Media digital telah menghasilkan persaingan yang lebih kuat dalam industri penyiaran televisi. Dulu, saluran televisi terbatas dalam jumlah dan lebih dominan dalam menarik pemirsa. Sekarang, pemirsa memiliki banyak pilihan dengan adanya platform streaming, video on demand (VOD), dan konten online. Persaingan yang lebih intens mendorong saluran televisi untuk meningkatkan kualitas dan keberagaman konten mereka.
Pemirsa yang Lebih Pintar:
Pemirsa saat ini lebih cerdas dalam memilih konten yang mereka konsumsi. Mereka dapat mengakses informasi tentang program televisi dan membaca ulasan serta rekomendasi online. Hal ini telah mendorong saluran televisi untuk memproduksi konten yang lebih berkualitas dan relevan.
Mengubah Model Bisnis:
Model bisnis tradisional saluran televisi berbasis pada iklan. Namun, dengan berkurangnya pemirsa televisi linear dan pindahnya sebagian besar pemirsa ke platform digital, banyak saluran televisi telah berinvestasi dalam bisnis berbasis berlangganan atau penjualan konten. Ini termasuk peluncuran layanan streaming mereka sendiri.
3G_18_2141160014_Sesilia Galuh Hanindhasari
BalasHapusIzin bertanya :
Bagaimana resolusi berpengaruh pada kualitas gambar?
3G_07_2141160138_Icha Amelia Rahma Putri
Hapusizin menjawab:
Resolusi adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi kualitas gambar. Resolusi merujuk pada banyaknya detail atau piksel yang dapat ditempatkan dalam gambar, dan biasanya diukur dalam piksel per inci (dpi) atau piksel per sentimeter (ppcm). Semakin tinggi resolusi, semakin banyak detail yang dapat direproduksi dalam gambar. Ini berarti resolusi yang lebih tinggi cenderung menghasilkan gambar yang lebih tajam dan berkualitas.
Berikut beberapa cara resolusi mempengaruhi kualitas gambar:
1. Ketajaman Detail: Resolusi yang lebih tinggi memungkinkan gambar untuk menampilkan detail yang lebih halus dan tajam. Misalnya, dalam fotografi, resolusi tinggi dapat menangkap detail rambut, tekstur kulit, atau elemen kecil lainnya dengan lebih baik.
2. Ukuran Cetak: Resolusi juga berhubungan dengan ukuran cetak gambar. Semakin tinggi resolusi, semakin besar gambar dapat dicetak tanpa kehilangan kualitas. Gambar dengan resolusi rendah akan terlihat buram atau pecah jika diperbesar.
3. Kualitas Percetakan: Resolusi yang tinggi diperlukan untuk mencetak gambar dengan kualitas tinggi, seperti dalam mencetak foto, poster, atau materi promosi. Ketika Anda mencetak gambar dengan resolusi rendah, hasilnya cenderung kabur atau buram.
4. Tampilan di Layar: Resolusi juga memengaruhi tampilan gambar di layar. Layar dengan resolusi tinggi akan menampilkan gambar dengan lebih jelas dan tajam. Jika Anda mencoba menampilkan gambar beresolusi rendah di layar berkualitas tinggi, gambar dapat terlihat kurang baik.
5. Pengeditan Gambar: Resolusi yang tinggi memberikan lebih banyak fleksibilitas dalam pengeditan gambar. Anda dapat memotong, memperbesar, atau melakukan perubahan lain pada gambar tanpa mengorbankan kualitasnya.
Namun, perlu diingat bahwa resolusi tinggi tidak selalu diperlukan dalam setiap situasi. Misalnya, untuk gambar yang akan dilihat secara digital di layar kecil, resolusi yang terlalu tinggi mungkin tidak perlu. Tetapi untuk keperluan percetakan atau gambar yang akan diperbesar, resolusi yang tinggi sangat penting.
3G_07_2141160138_Icha Amelia Rahma Putri
BalasHapusizin bertanya:
Bagaimana peralihan dari televisi analog ke televisi digital telah memengaruhi penyiaran televisi dan tampilan gambar?
3G_19_2141160034_SINTIAWATI
HapusPeralihan dari televisi analog ke televisi digital telah memiliki dampak signifikan pada penyiaran televisi dan tampilan gambar. Berikut adalah beberapa dampak utamanya:
1. **Kualitas Gambar:** Televisi digital menyajikan gambar yang jauh lebih tajam dan jernih dibandingkan televisi analog. Ini karena sinyal digital memungkinkan transmisi data gambar yang lebih padat, menghasilkan resolusi tinggi (HD) dan bahkan ultra-resolusi (4K) pada layar televisi.
2. **Format Layar:** Televisi digital mendukung berbagai format layar, termasuk layar lebar (16:9) yang menjadi standar untuk tayangan HD. Hal ini memberi pengalaman menonton yang lebih imersif dan cocok dengan perangkat tayangan modern.
3. **Suara Berkualitas Tinggi:** Sinyal audio digital menyediakan kualitas suara yang lebih baik, termasuk suara surround dan audio definisi tinggi (Dolby Digital). Ini meningkatkan pengalaman audio saat menonton program televisi.
4. **Multichannel Audio:** Dalam televisi digital, suara dapat disertakan dalam beberapa saluran (multichannel audio), memberikan kesempatan untuk pengalaman audio yang lebih mendalam dan realistis, terutama saat menonton film atau program dengan efek suara kompleks.
5. **Penggunaan Spektrum Frekuensi:** Televisi digital memungkinkan penggunaan spektrum frekuensi yang lebih efisien dibandingkan televisi analog. Ini memungkinkan penyiaran lebih banyak saluran dalam spektrum yang sama, memperluas pilihan tayangan bagi penonton.
6. **Peralihan ke TV Satelit dan Kabel Digital:** Peralihan ke televisi digital juga merangsang peralihan sistem distribusi seperti televisi satelit dan kabel ke format digital. Ini memungkinkan peningkatan jumlah saluran, layanan interaktif, dan kualitas gambar yang lebih baik bagi pelanggan.
7. **Penyiaran Terestrial:** Televisi digital menggunakan format terestrial (tanah) dengan teknologi seperti DVB-T atau ATSC. Ini memungkinkan penyiaran televisi melalui antena tanah dengan kualitas yang tinggi, menggantikan sistem penyiaran analog tradisional.
Dengan demikian, peralihan ke televisi digital telah membawa inovasi teknologi yang signifikan, meningkatkan kualitas tayangan televisi dan menghadirkan pengalaman menonton yang lebih baik bagi penonton.
3G_19_2141160034_SINTIAWATi
BalasHapusBagaimana distribusi program-program jaringan tersebut dikelola, dan oleh siapa?
Manajemen distribusi program-program televisi melibatkan berbagai tahap dan pemangku kepentingan. Pertama, program diproduksi oleh perusahaan produksi, baik yang terafiliasi dengan jaringan televisi atau independen. Setelah itu, distribusi dilakukan melalui berbagai saluran seperti televisi kabel, satelit, IPTV, dan platform streaming. Jaringan televisi, baik dalam skala nasional maupun regional, memiliki peran kunci dalam menyediakan saluran untuk menyiarkan program-program tersebut, bekerja sama dengan stasiun afiliasi lokal. Perusahaan penyedia layanan distribusi seperti penyedia televisi kabel dan satelit bertanggung jawab atas pengiriman fisik atau digital konten ke pemirsa. Selain itu, manajemen hak dan lisensi, pemasaran, serta promosi juga merupakan aspek penting dalam memastikan kesuksesan distribusi program-program televisi tersebut.
Hapus3G_01_2141160053_Aisa Davita Salsabilla
BalasHapusApa yang terjadi jika tidak ada alokasi spektrum frekuensi dalam penyiaran televisi?
3G_08_2141160010_Icha Anjelina Kusuma Wardani
Hapusizin menjawab
Tanpa alokasi spektrum frekuensi dalam penyiaran televisi, akan terjadi interferensi dan gangguan antar saluran penyiaran. Alokasi spektrum memastikan bahwa setiap saluran memiliki rentang frekuensi yang unik, menghindari benturan yang dapat mengakibatkan gangguan sinyal dan kualitas gambar yang buruk pada televisi. Alokasi ini juga membantu dalam mengatur dan mengelola penggunaan spektrum secara efisien.
3G_20_2141160055_Siti Nur Anisa
BalasHapusMengapa pemancar umumnya ditempatkan di lokasi terpencil sementara studio terletak di daerah tengah kota?
3G_05_2141160125_Dwiki Firman Abdillah
Hapusizin menjawab,
Pemancar dan studio televisi sering ditempatkan di lokasi yang berbeda karena pertimbangan teknis, lingkungan, dan peraturan-peraturan tertentu. Beberapa alasan utama termasuk:
Ruangan dan Infrastruktur:
Studio televisi di daerah tengah kota cenderung membutuhkan ruang yang luas dan memiliki infrastruktur yang kompleks untuk mendukung produksi dan siaran langsung. Di daerah pusat kota, lahan biasanya mahal dan terbatas, sehingga sulit untuk menemukan atau membangun fasilitas yang memadai tanpa biaya yang sangat tinggi.
Ketidakinterferensian dengan Frekuensi Radio:
Pemancar radio dan televisi umumnya ditempatkan di lokasi terpencil untuk menghindari interferensi elektromagnetik yang dapat terjadi jika pemancar berada terlalu dekat dengan pusat kota yang padat. Tempat yang terpencil memungkinkan pemancar untuk memiliki jarak yang aman dari sinyal-sinyal elektronik dan struktur bangunan yang dapat mengganggu transmisi.
Ketidakberlanjutan Gangguan Sinyal:
Daerah terpencil cenderung memiliki sedikit gangguan dan hambatan untuk sinyal radio dan televisi. Hal ini memastikan bahwa sinyal yang disiarkan dapat mencapai pemirsa dengan kualitas yang baik dan tanpa gangguan. Di daerah perkotaan, bangunan-bangunan tinggi dan struktur padat dapat menciptakan bayangan sinyal dan mengurangi jangkauan pemancar.
3G_08_2141160010_Icha Anjelina K. W.
BalasHapusizin bertanya
mengapa rentang frekuensi adalah 30 hingga 300 MHz untuk VHF dan 300 hingga 3000 MHz untuk UHF?
3G_18_2141160014_Sesilia Galuh Hanindhasari
HapusIzin menjawab :
Untuk VHF 30-300 MHz karena untuk penyebaran gelombang, kualitas penerimaan, ketersediaan spectrum, sedangkan UHF 300-3000Mhz untuk lebar pita spectrum, dukungan untuk teknologi modern, pengurangan interferensi, dan peralatan lebih kecil
3G_11_2141160134_Meirino Mufthi R
BalasHapusizin bertanya:
Bagaimana cara pemindaian tabung kamera menghasilkan sinyal video, dan apa peran tabung gambar dalam pemrosesan ini?
3G_02_2141160126_Amir Mahmud
Hapusizin menjawab:
Tabung gambar, seperti tabung kamera vidikon atau tabung kamera tiga tabung (seperti tabung kamera CRT - Cathode Ray Tube), memiliki struktur yang mirip. Prosesnya terjadi dalam beberapa langkah:
1. Pengambilan Cahaya
Cahaya dari objek yang difoto pertama kali masuk ke lensa kamera dan kemudian difokuskan pada tabung gambar.
2. Tabung Gambar
Tabung gambar ini memiliki target fotosensitif yang peka terhadap cahaya. Ketika cahaya dari objek yang difoto jatuh ke target ini, itu menyebabkan perubahan pada muatan elektrik di permukaan target. Misalnya, dalam tabung kamera CRT, target dilapisi dengan fosfor yang berpendar ketika terkena sinar elektron.
3. Pemindaian Elektronik
Setelah cahaya mengenai target di tabung gambar, proses pemindaian dimulai. Dalam tabung kamera CRT, misalnya, ini melibatkan elektron yang ditembakkan ke target dengan pola tertentu. Elektron-elektron ini membentuk gambar dengan menyentuh permukaan target secara berurutan (baris per baris, dalam pola zigzag, atau lainnya, tergantung pada jenis pemindaian).
4. Pembentukan Sinyal Video
Selama pemindaian, perubahan muatan yang disebabkan oleh cahaya pada target diubah menjadi sinyal listrik. Sinyal ini merepresentasikan intensitas cahaya yang terdeteksi pada setiap titik pada gambar. Sinyal ini kemudian diubah menjadi sinyal video yang akan diolah lebih lanjut untuk menampilkan gambar pada layar.
Peran Tabung Gambar dalam Proses Pemrosesan
Tabung gambar memiliki peran penting dalam mengubah energi cahaya menjadi sinyal elektronik yang mewakili gambar. Ini adalah elemen yang sensitif terhadap cahaya yang mengubah informasi optik menjadi informasi elektronik yang dapat diproses lebih lanjut untuk ditampilkan pada layar atau disimpan dalam format digital.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus3G_02_2141160126_Amir Mahmud
BalasHapusizin bertanya:
Bagaimana kompresi video mempengaruhi kualitas gambar dan ukuran file?
3G_14_2141160092_Muhammad Fadhil Dwitama
HapusKompresi video merupakan proses mengurangi ukuran file video dengan menghilangkan atau mengurangi sebagian informasi yang tidak terlalu terlihat oleh mata manusia. Berikut pertanyaan terkait:
Pengaruh terhadap Kualitas Gambar: Bagaimana kompresi video mempengaruhi kualitas visual dari suatu video? Apakah ada perubahan yang signifikan pada detail, kejernihan, atau warna setelah proses kompresi?
Ukuran File yang Berkaitan: Bagaimana kompresi video mempengaruhi ukuran file dari video tersebut? Apakah terdapat pengurangan yang signifikan dalam ukuran file setelah proses kompresi?
Metode Kompresi yang Digunakan: Apa metode kompresi yang umum digunakan dalam video? Bagaimana metode ini mempengaruhi kualitas dan ukuran file?
3G_14_2141160092_Muhammad Fadhil Dwitama
BalasHapusBagaimana penggunaan teknologi baru atau perkembangan dalam sinyal pemancar televisi memengaruhi kualitas siaran yang diterima oleh pemirsa?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus3G_21_2141160036_Tri Susilo Pamungkas
Hapusizin menjawab:
Penggunaan teknologi baru atau perkembangan dalam sinyal pemancar televisi dapat memiliki dampak signifikan pada kualitas siaran yang diterima oleh pemirsa. Beberapa aspek yang dapat memengaruhi kualitas siaran melibatkan inovasi dalam transmisi dan pemancaran sinyal televisi. Berikut adalah beberapa cara teknologi baru dapat memengaruhi kualitas siaran:
1. Resolusi Tinggi (High Definition - HD):
- Penggunaan resolusi tinggi dalam siaran televisi, seperti HD atau bahkan Ultra HD (4K), dapat memberikan gambar yang lebih tajam dan detail kepada pemirsa.
2. Teknologi Kompresi Video Terkini:
- Penggunaan teknologi kompresi video yang lebih efisien dapat mengoptimalkan penggunaan bandwidth dan memungkinkan transmisi siaran berkualitas tinggi tanpa memerlukan bandwidth yang sangat besar.
3. Perkembangan dalam Sistem Transmisi Digital:
- Peralihan dari transmisi analog ke digital telah meningkatkan kualitas siaran, mengurangi gangguan, dan memungkinkan penyiaran multimedia tambahan, seperti data tambahan dan layanan interaktif.
4. Multiple Channel Audio (Suara Multichannel):
- Perkembangan dalam teknologi audio memungkinkan penyiaran suara multichannel, seperti sistem audio surround, yang meningkatkan pengalaman audio bagi pemirsa.
5. Penyiaran Terestrial, Satelit, dan Internet:
- Perkembangan dalam teknologi penyiaran terestrial, satelit, dan internet memungkinkan penyiar untuk menyediakan siaran dengan kualitas yang lebih baik dan memberikan fleksibilitas dalam penyampaian konten.
6. Adopsi Teknologi Next-Gen TV:
- Adopsi teknologi Next-Gen TV, seperti ATSC 3.0 di Amerika Serikat, dapat meningkatkan kualitas siaran, menyediakan layanan tambahan, dan memungkinkan interaktivitas yang lebih besar.
7. Pemancaran Sinyal Hybrid:
- Pemancaran sinyal hybrid yang menggabungkan berbagai teknologi, seperti digital terestrial dan internet, dapat meningkatkan ketersediaan dan kualitas siaran.
Dengan adanya perkembangan ini, pemirsa dapat mengharapkan pengalaman menonton yang lebih baik dengan gambar dan suara yang lebih baik, serta kemungkinan adanya layanan tambahan atau interaktivitas yang lebih besar dalam konteks penyiaran televisi
3G_21_Tri Susilo Pamungkas
BalasHapusJelaskan bagaimana komponen-komponen utama, seperti kamera, mikrofon, dan perangkat lunak pengeditan, saling berinteraksi dalam sistem video.
Bagaimana proses sinyal video dikirim dan diterima dalam sistem televisi modern?
BalasHapusBagaimana teori sistem terkait dengan teori komunikasi dalam konteks Penyiaran video?
BalasHapus3G_13_2141160120_Muhamad Guntur Irwansyah
HapusIzin menjawab:
Teori sistem dan teori komunikasi saling terkait dalam konteks penyiaran video karena keduanya memandang komunikasi sebagai suatu proses yang melibatkan berbagai elemen saling berinteraksi. Teori sistem menekankan pemahaman terhadap elemen-elemen dalam suatu sistem yang saling berhubungan, seperti sinyal video, perangkat keras, dan perangkat lunak, serta bagaimana interaksinya menciptakan pengalaman audiovisual. Sementara itu, teori komunikasi fokus pada pemahaman proses komunikasi itu sendiri, termasuk pengirim pesan, penerima pesan, dan konteks komunikasi. Integrasi keduanya memungkinkan pemahaman yang lebih holistik terhadap kompleksitas sistem penyiaran video, membantu dalam merancang, mengelola, dan meningkatkan efektivitas komunikasi visual dalam konteks penyiaran.
3G_13_2141160120_Muhamad Guntur Irwansyah
BalasHapusIzin bertanya:
Bagaimana elemen-elemen utama dalam sistem video bekerja bersama untuk menghasilkan tampilan visual yang akurat dan berkualitas pada layar televisi?
3G_16_2141160083_Ridho Saputro
Hapusizin menjawab:
Elemen-elemen utama dalam sistem video televisi yang bekerja bersama untuk menghasilkan tampilan visual yang akurat dan berkualitas melibatkan kamera, sensor, pemrosesan sinyal, transmisi sinyal, penerima, monitor atau layar, prosesor, kontrol, perangkat lunak, dan mikrokontroler. Semua elemen ini berkontribusi dalam mentransformasi gambar dari dunia nyata menjadi tampilan visual pada layar televisi.
3G_16_2141160083_Ridho Saputro
BalasHapusizin bertanya:
Bagaimana konsep umpan balik (feedback) dapat diterapkan dalam sistem video, terutama dalam hal perbaikan kualitas gambar atau audio??